Namun, sembilan menit kemudian Subiaco menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas Matthew Tissiman. Subiaco berbalik unggul di menit ke-24 melalui serangan balik yang diselesaikan oleh Daniel Pearce. Tim LKG memiliki lima peluang gol balasan melalui Muhammad Rafi Izzudin, Bagaskara, Muhammad Hambali Tolib, dan Rafi Syarahil, namun semuanya terbuang.
Perjuangan “Laskar Ciracas” berbuah gol penyama kedudukan beberapa detik menjelang turun minum melalui sontekan Hambali. Gol ini memotivasi para pemain LKG untuk berjuang lebih keras. Mereka kembali menekan di babak kedua, namun Subiaco kembali mencuri gol melalui serangan balik. Sepakan Roshan Gilbert membawa wakil Australia itu unggul 3-2.
Tiga gol Subiaco ini menjadi catatan penting karena tim LKG rawan saat diserang balik, dan kurang solid dalam mengantisipasi bola-bola mati. Titik lemah ini menjadi fokus pembenahan tim pelatih LKG.
Setelah tertinggal gol, para pemain LKG semakin gencar menyerang. Mereka berusaha membongkar pertahanan lawan yang bertahan total. Peluang gol tercipta berulang kali namun semuanya kandas, termasuk dua kali tendangan Zidane dan Rafi Izzudin yang membentur gawang.
Anak-anak yang bermimpi membawa pulang Piala Gothia ke Indonesia ini diselamatkan oleh kerja keras dan semangat pantang menyerah mereka. Kemelut di depan gawang Subiaco saat laga tingga dua menit berbuah hadiah penalti. Wasit menunjuk titik putih setelah bola tendangan Rafi Izzudin tertahan tangan aktif bek lawan. Penalti diselesaikan oleh gelandang Divie Alviandi.
“Ini pelajaran berharga bagi kami supaya tidak mudah putus asa,” tegas Rafi Izzudin.
Percaya Diri
Kemenangan dramatis ini mengantar tim LKG melaju ke babak 64 besar atau 1/32 final melawan wakil Swedia Vasby IK FK. Laga ini akan berlangsung di lapangan Slattadam 1 pada Kamis pukul 14:30 CET atau 19:30 WIB.
Jika tim LKG kembali menang, mereka akan melawan pemenang antara Mo IL dari Norwegia dan Accademia IC dari Italia di babak 32 besar atau 1/16 final. Laga ini berlangsung di lapangan Grimbo 2, Kamis pukul 20:00 CET atau Jumat 01:00 WIB.
“Kemenangan yang diraih melalui kerja keras ini membuat kami lebih semangat lagi untuk menghadapi laga berikutnya. Laga ini mengangkat kepercayaan diri kami,” tegas Divie.
Pelatih tim LKG Indriyanto Nugroho menilai, kemenangan atas Subiaco membuktikan bahwa anak-anak asuhnya bermental cadas. Mereka mampu mengatasi tekanan, pantang menyerah, dan bekerja keras.
“Mereka telah melalui ujian mental yang sangat berat. Saya hanya bisa mengatakan anak-anak ini luar biasa. Semoga mereka bisa bermain lebih baik di laga selanjutnya hingga final,” ujar Indriyanto.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar