Dulu Hampir Tiap Musim Tantan Ditawari ke Persib

Bermain sepak bola dan ternak sapi merupakan dua sisi berbeda yang sudah dijalani Tantan sejak kecil. Pada akhirnya, Tantan kecil lebih memilih belajar sepak bola ketimbang beternak sapi Pilihannya tersebut tak meleset. 

Beragam tantangan sukses ia lewati meski harus merangkak lebih dulu dari level amatir, Divisi Utama, hingga akhirnya berlaga di level tertinggi, Liga Super Indonesia.

Ketika memasuki usia emas, Tantan merupakan senjata andalan Persikab di lini depan. Bahkan, pada periode tersebut tawaran dari Persib kerap menghampirinya setiap musim.

Saat akhirnya merapat ke skuat Maung Bandung pada awal musim 2014, Tantan turut berperan membawa tim kebanggaannya tersebut ke tangga juara LSI.

Lewat kontributor Harian BOLA di Bandung, Erwin Snaz, pemain bernomor punggung 82 ini menyediakan waktu untuk menjawab pertanyaan para pembaca.

Siapa bek yang paling sulit dilewati? (Surya Ginanjar - Jakarta)
Bek yang paling sulit dilewati? Fabiano, pemain dari Arema. Dia merupakan bek tengah yang pintar dan kuat. Walau selama ini sulit untuk melewati, saya selalu mencoba ketika berhadapan dengannya.

Anda kerap dimainkan di posisi penyerang sayap maupun penyerang tengah. Posisi mana sebenarnya yang paling cocok Anda perankan? (Kristian Panggabean - Medan)
Yang paling cocok buat saya posisi sayap kiri dan kanan karena saya bisa bermain menyerang lebih leluasa. Hal itu yang saya rasakan selama bermain.

Posisi lain yang pernah diperankan selain penyerang sayap atau penyerang tengah? (Risma Ayumi - Bandung)
Tidak ada, hanya dua posisi itu. Tapi, kalau pelatih meminta posisi lain, ya sebagai pemain saya harus siap, asal jangan posisi kiper saja he he he.

Menurut Anda, bagaimana caranya supaya striker muda Indonesia bisa bersaing dengan pemain asing? (Lukman Aditya - Padang)
Caranya tentu harus berlatih dengan semangat tanpa menyerah dan punya motivasi tinggi. Lalu, jangan setengah-setengah dalam meniti karier.

Apa pun yang bisa dilakukan, lakukan sebaik mungkin. Insya Allah akan ada hasilnya.

Siapa pelatih yang paling berjasa terhadap karier Anda? (Rheo Theodore - Manado)
Lukas Tumbuan. Dia pelatih saya waktu di Persikab Kabupaten Bandung 2004-2005. Sejak awal karier, beliau yang selalu memberikan motivasi kepada saya hingga seperti sekarang ini.

Kang Tantan, apakah sulit membagi waktu antara usaha dengan sepak bola? Dengar-dengar punya ternak sapi? (Denny Setiadi - Lembang)
Bagi saya tidak sulit membagi waktu dalam usaha dan bermain bola, karena kebetulan ternak sapi saya sudah ada yang mengurus, yakni keluarga besar. Jadi, saya tetap bisa fokus bermain sepak bola.

Kapan Anda mulai berbisnis sapi dan bagaimana cara memulainya? (Ronal Dastanta - Bandung)
Bisnis sapi sebenarnya sudah lama, kalau tidak salah sejak masih kelas 4 SD. Sejak kecil memang saya dituntut untuk mandiri.

Cara memulainya jangan tanggung-tanggung dan mengurusnya harus benar-benar serius serta butuh modal besar. Masalahnya paling pada saat musim kemarau karena sulit mencari rumput, itu saja yang bikin repot.

Siapa pemain legenda Persib yang jadi idola Anda? (Aji Samanto - Solo)
Djadjang Nurdjaman, karena dia pemain yang memiliki teknik bagus dan sama seperti saya bermain di sayap. Yang kedua Yudi Guntara. Ia memiliki dribel dan gocekan yang bagus. Dua pemain itu yang menjadi idola saya selama ini dan menjadi inspirasi saya dalam bermain sepak bola sekaligus jadi motivasi.

Siapa pemain Persib yang paling dekat dengan Anda? (M. Adianta - Bandung)
Pada dasarnya semua pemain yang ada di Persib dekat sama saya, tapi kalau dibilang paling dekat mungkin Ahmad Jupriyanto karena kebetulan satu kamar selama di mes Persib dan pernah sama-sama juga membela Sriwijaya FC.

Apakah Anda merasa terlambat bergabung ke timnas saat usia sudah tidak muda lagi? (Teguh Mulia - Jakarta)
Bagi saya tidak ada kata terlambat walaupun usia sudah tidak muda. Yang penting mampu, punya semangat tinggi. Lagi pula, jika memang dibutuhkan timnas, kenapa tidak?

Waktu masih bermain di Persikab atau Persitara, sempat terpikir bakal bergabung di tim sebesar Persib dan juara LSI?
Kalau berpikir ke Persib, ya tentu saja. Malah, sebelum ke Persikab dan Persitara, saya punya keinginan masuk Persib. Apalagi, sejak kecil saya bobotoh Persib.

Saat itu, saya merasa belum waktunya memperkuat Persib. Padahal waktu saya masih di Persikab, hampir setiap musim ditawari bergabung ke Persib. Hanya, saat itu Manajer Persikab meminta saya jangan dulu pindah. Memang waktu di Persikab suasana tim sudah seperti keluarga.

Alhamdulillah, akhirnya bisa masuk Persib dan dapat membawa tim juara.

Kang Tantan, orang tua pernah cerita soal apa arti di balik nama Anda? (Rezki Ririn - Bandung)
He he he, tidak pernah cerita. Sampai sekarang pun saya tak tahu artinya karena memang tak pernah tanya ke orang tua arti nama tersebut.

Katanya sih dulu pernah pakai nama belakang Kurniawan, tapi nenek meminta cukup Tantan saja.

Kalau saya lihat, gaya bermain Anda itu cukup ulet dan pantang menyerah di lapangan? Apakah sudah bawaan dari kecil atau sejak masih sekolah dulu? Misalnya gigih dalam mengerjakan tugas/PR dari guru? (Rahmat Eff endi - Bali)
Mungkin hal itu sudah karakter saya. Jangankan bermain di kompetisi LSI, di pertandingan biasa pun saya selalu bermain penuh semangat.

Umur berapa rencana nya pensiun jadi pemain, Kang? Kira-kira masih sanggup bermain berapa tahun lagi? (Lina Sari - Bandung)
Tidak ada target sampai kapan bermain sepak bola. Kalau Persib masih butuh saya, di usia 35 atau 38 tahun pun saya siap. Pokoknya, selama saya mampu, kenapa tidak. Saya akan jalani semua.