21 sebagai wakil dari Grup B.
Bertemu pada laga terakhir fase grup, Rabu (24/6), kedua tim cuma butuh hasil imbang guna sama-sama melangkah ke babak empat besar. Target tercapai.
Portugal unggul lebih dulu pada menit ke-82 lewat pemain Porto, Goncalo Paciencia. Berselang tujuh menit, Simon Tibbling membawa Swedia menyamakan kedudukan.
Tepat ketika laga dipastikan berakhir dengan skor 1-1, kedua tim berpesta di lapangan karena berhasil menyingkirkan Italia dan Inggris, dua rival lain di Grup B.
Kelegaan paling dirasakan Swedia lantaran sebelum menit ke-89, mereka dalam posisi tersingkir dari turnamen lantaran Italia pada saat itu sedang unggul 3-0 atas Inggris.
Partai Portugal versus Swedia menyisakan kontroversi dan dugaan "main sabun".
Setelah Swedia menyamakan kedudukan, pertandingan masuk masa injury time tiga menit. Selama kurun waktu tersebut, kedua tim bermain bak sedang latihan.
Pemain Portugal saling mengoper bola di wilayah mereka. Sementara Swedia tampak tidak berniat mengejar bola dan membiarkan Portugal menguasai bola.
Media Italia dan Inggris ramai-ramai mengecam aksi Portugal dan Swedia.
Pelatih Portugal, Rui Jorge, menjawab pertanyaan soal performa anak asuhnya di tiga menit terakhir pertandingan.
"Kami harus mengamankan bola dari lawan dan Swedia memilih tidak menyerang pada menit ke-90. Bagi kami, hasil adalah yang paling menarik perhatian kami," kata Jorge seperti diwartakan O Jogo.
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA edisi Jumat (26 Juni) |
Komentar