Beberapa wartawan dan kru televisi asal Jerman, ARD, ditangkap otoritas pemerintah Qatar saat membuat film dokumenter mengenai Piala Dunia Qatar 2022. Penangkapan itu diduga karena mereka mengangkat kisah soal buruh migran.
Kru dari ARD ditahan selama 14 jam untuk menjalani pemeriksaan. Selain ditahan, peralatan mereka juga disita dan dikembalikan tanpa ada rekaman yang tersisa.
Namun, otoritas Qatar menyebut penangkapan ini dilakukan bukan karena konten yang mereka buat, tapi karena kru tv Jerman ini melakukan pengambilan gambar tanpa izin di tempat tertentu.
Kru-kru televisi ini mengungkapkan cerita mengenaskan soal penangkapan di Qatar. Mereka baru diizinkan pergi setelah lima hari. Mereka juga tidak diperkenankan untuk membawa peralatan video mereka, termasuk laptop dan ponsel.
"Sekarang publik tahu bahwa kami ditahan di Qatar selama lima hari. Kami diinterogasi oleh polisi dan lembaga intelejen," kata reporter yang menjadi salah satu korban penahanan, Florian Bauer.
Sebelumnya, Presiden FIFA, Sepp Blatter, menyerukan agar Qatar menghentikan perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan terhadap pekerja migran untuk membangun infrastruktur Piala Dunia 2022.
Piala Dunia Qatar 2022 rencananya akan digelar pada 21 November 2022. FIFA sudah mengumumkan penyelenggaraan Piala Dunia 2022 berlangsung 28 hari atau tiga hari lebih singkat dari Piala Dunia selama ini.
Editor | : | Tulus Muliawan |
Sumber | : | BBC Sport |
Komentar