Pada tanggal 11 Juli 1982, Italia mengukuhkan dirinya menjadi juara Piala Dunia untuk ketiga kalinya lewat kemenangan 3-1 atas Jerman Barat di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol.
Perjalanan Italia di babak grup tidaklah mulus, bahkan mereka harus melawan berita kasus suap yang terjadi di Serie A saat itu. Italia hanya mampu bermain seri dari tiga pertandingan putararan pertama di Grup 1.
Namun Italia yang berada di Grup C tampil menggila di laga grup puataran kedua dengan mengalahkan Argentina 2-1 dan Brasil 3-1. Hasil tersebut cukup membuat Italia keluar sebagai juara Grup C dan berhadapan dengan Polandia di semifinal.
Sementara Jerman Barat yang di pertandingan pertama Grup 2 dikalahkan Aljazair 2-1 tampil mulus di dua laga berikutnya dan berhasil menjadi pemuncak Grup 1. Di putaran kedua Jerman Barat keluar sebagai juara Grup B setelah berhasil melewati hadangan dari Spanyol dan Inggris. Di semifinal Der Panzer mengalahkan Prancis 5-4 dalam drama adu pinalti.
Taktik Jitu Italia
Di laga final, Italia bisa dibilang tampil dengan sangat menyakinkan. Berbekal hasil positif di putaran kedua grup, anak asuh Enzo Bearzot itu tampil memukau dengan bermain rapat di sekitaran pertahanan mereka. Bagai ular mencari celah untuk memangsa lawannya, begitulah Italia bermain yang kuat dalam bertahan namun efektif saat menyerang.
Pertahanan yang ketat membuat Jerman Barat sedikit kesulitan menerapkan penyerangan ke jantung pertahanan Italia yang dikawal trio Gaetano Scirea-Claudio Gentile-Fulvio Collovati. Beberapa kali bintang Jerman Barat saat itu, Pierre Litbraski kesulitan menembus tiga orang terakhir itu, terutama Scirea yang bermain tenang mengawal pertahanan di depan penjaga gawang Dino Zoff.
Di babak pertama, Italia punya kesempatan unggul setelah mereka mendapat hadiah pinalti saat Paolo Rossi dijatuhkan di dalam kotak pinalti oleh Hans Pieter Briegel. Namun sayangnya, Antonio Cabrini yang menjadi eksekutor gagal menjalan tugasnya dengan baik. Tendangannya melebar ke sudut kiri gawang Jerman Barat, dan kegagalan sementara Italia itu disambut dengan suka cita oleh penjaga gawang Jerman Barat, Harald Schumacher.
Gol Italia berawal dari pelanggaran pemain Jerman kepada Bruno Conti di menit ke-57, Italia mengambil tendangan bebas secara cepat. Bola mengalir ke kaki Antonio Cabrini yang melebar ke sisi lapangan. Pemain Juventus itu mengirim umpan silang yang manis ke depan gawang Jerman Barat. Bola pun langsung disundul oleh Paolo Rossi yang berbuah gol pertama Italia. Selalu, Italia memanfaatkan pertahanan dan mencari celah menyerang saat lawan lengah.
Di menit ke-69, Marco Tardelli membuat Santiago Bernabeu bergetar dengan tendangan kerasnya yang membobol gawang Harald Schumacher. 2-0 Italia memimpin. Taktik bertahan Italia juga membuat Jerman Barat sulit mengejar ketertinggalannya, apalagi mentallitas bertahan ala Italia yang ditanamkan pelatih Enzo Bearzot berhasil membuat Jerman seperti hilang akal mengakali cara menembus pertahanan Azzurri.
Italia terus berjaya. Menit ke-81, Bruno Conti berlari dari sisi kanan lapangan dan dirinya dengan sigap mengirim umpan ke tengah yang disambut dengan tendangan Alessandro Altobelli. Tendangan pemain Internazionale Milan itu mengoyak gawang Harald Schumacher untuk ketiga kalinya dan membuat Azzurri tinggal menunggu waktu untuk menjadi juara.
Jerman Barat membuat gol hiburan dua menit berselang dari gol Altobelli. Tendangan Paul Breitner tak bisa disapu dengan baik oleh Dino Zoff, namun Italia tidak khawatir karena gol Jerman Barat itu adalah gol terakhir di laga final 1982. Bearzot dan seluruh staf-pemain berdebar menunggu akhir dari pertandinngan
Setelah wasit Arnaldo Cezar Coelho meniup panjang, maka resmilah Italia menjadi juara dunia. Sekitar 90.000 penonton di Santiago Bernabeu menjadi saksi kapten Dino Zoff dan kawan-kawan mengangkat tropi Piala Dunia dan menasbihkan diri sebagai juara dunia ketiga kalinya.
Editor | : | Gerry Putra |
Sumber | : | berbagai sumber, juara.net |
Komentar