20. Pada Minggu (23/7), skuad Albicelestes memastikan raihan gelar keenamnya dengan mengalahkan Republik Ceska 2-1 di National Soccer Stadium, Toronto-Kanada.
Prestasi hextuple winner di ajang FIFA U-20 World Cup Canada 2007 tersebut semakin menegaskan wilayah Conmebol sebagai penghasil bakat-bakat sepakbola nomor satu di dunia. Bila digabung dengan prestasi Brasil empat kali menjadi juara, berarti wilayah Amerika Selatan secara total telah 10 kali menjadi kampiun dalam 16 seri PD U-20 sejak 1977.
Bandingkanlah prestasi di atas dengan enam raihan gelar jawara oleh wakil UEFA lewat Portugal, Spanyol, Uni Soviet, Jerman, dan Yugoslavia. Juara terakhir asal Eropa, Spanyol, bahkan terakhir mengukir prestasi puncak di delapan tahun lampau ketika putaran final digelar di Nigeria pada 1999.
Pada Canada 2007 ini kekuatan Amerika Selatan juga mencuat lewat sosok Cili, yang memastikan sebagai penghuni peringkat ketiga setelah mengalahkan Austria 1-0 di hari dan tempat yang sama dengan gelaran final.
Gol kemenangan Cili dicetak Hans Martinez pada pengujung babak pertama. Dalam laga ini wasit Martin Hansson (Swedia) mengeluarkan kartu kuning kedua untuk pemain Austria, Michael Madl, di menit ke-68. Imbasnya, Austria pun kian sulit untuk mengimbangi permainan La Roja.
Sementara itu, di laga puncak yang digelar sesudahnya, Republik Ceska justru sempat unggul ketika membobol Albicelestes lewat Fenin Martin di menit ke-60. Namun, keunggulan pola serangan balik The Locomotive hanya bertahan dua menit setelah Sergio Aguero melakukan balasan kilat.
Dominasi Argentina dituntaskan oleh Mauro Zarate lewat gol penentu yang lahir empat menit menjelang bubar. Dalam 15 menit terakhir, skuad asuhan Hugo Tocalli memang amat agresif untuk mengejar kemenangan dalam tempo 90 menit.
Antisipasi Tocalli
Ya, Albicelestes pun kerap memaksa Ceska melakukan kesalahan di daerah pertahanannya sendiri sehingga sering terjadi hukuman tendangan bebas di wilayahnya. So, fakta ini sekaligus menepis keyakinan pelatih Ceska, Miroslav Soukup, bahwa tim yang lebih dulu mencetak gol bakal menang.
Sebelum final digelar, Soukup mengatakan Argentina bakal sulit menembus pertahanan timnya bila The Locomotive merapatkan barisan usai mencetak gol pembuka. Sementara itu, Tocalli pada Toronto Star mengatakan bahwa hasil imbang menghadapi Ceska di Grup E menjadi pijakan bagi anak buahnya untuk tampil bagus di final.
“Kami banyak belajar dalam lima laga sesudah hasil imbang itu. Saya sudah menduga bahwa Ceska akan bermain defensif, dan saya bersama staf pelatih sudah mempersiapkan strategi untuk merespons hal ini di final,” sebutnya sebelum laga.
Setelah Argentina memastikan diri menjadi juara, Tocalli terlihat larut dalam kegembiraan dan langsung memenuhi janji menghubungi keluarganya melalui telepon selular di pinggir lapangan. Selamat, Albicelestes!
(Penulis: Darojatun)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | BOLA Edisi No. 1.743, Selasa 24 Juli 2007 |
Komentar