Selain PS Badung Bali, klub sepak bola Pro Kundalini yang sempat menjadi juara Liga Nusantara 2014 juga mendapat tawaran oleh Tim Transisi untuk mengikuti Piala Kemerdekaan. Namun, Pro Kundalini dengan tegas menolak tawaran dari Tim Transisi dengan alasan berseberangan dengan induk organisasi mereka, PSSI.
Kepada Juara.net, Rabu (1/7/2015) sore, sekretaris Pro Kundalini, Anom Prenatha, menegaskan jika Pro Kundalini sejalan dengan PSSI. "Pokoknya kami dengan tegas menolak jika tidak dibawa naungan PSSI."
Ada dua alasan Pro Kundalini menolak tawaran itu. Pertama, tentunya karena pak Ngurah Ardika (bos Kundalini) menjadi pengurus tetap di PSSI pusat. Kedua karena Piala Kemerdekaan itu di luar induk organisasi PSSI.
"Kami berada di bawah PSSI, kalau kami ikut Piala itu, takutnya kena sanksi," tutur Anom.
Pro Kundalini tetap pada tekad semula untuk tidak mau berseberangan dengan induk organisasi dan memilih setia di bawah naungan PSSI. "Sekali lagi kami tidak mau terima tawaran itu," tegas Anom.
Keputusan berbeda diambil klub Divisi Utama, PS Badung Bali. Klub yang belum melunasi seluruh tunggakan gaji pemainnya itu masih bingung mengambil sikap.
Kebingungan itu semakin besar karena sampai saat ini status mereka tidak jelas. Bahkan jajaran manajemen tidak pernah bertemu lagi pasca terjadi keretakan di internal.
"Kami pikir-pikir dulu dan perlu mengadakan rapat dengan jajaran manajemen dan komisaris," ujar Manager PS Badung, I Made Dharma.
Editor | : | Yan Daulaka |
Sumber | : | juara.net |
Komentar