Kashima Antlers memberikan penghargaan Hall of Fame kepada tiga mantan pemainnya yang sudah berjasa mengangkat prestasi klub. Ketiga pemain itu adalah Atsushi Yanagisawa, Koji Nakata, dan Toru Araiba.
Penggemar sepak bola Jepang, terlebih di era 1990an akhir dan 2000an awal, tentu mengenal baik ketiga pemain Antlers tersebut. Apalagi, Nakata dan Yanagisawa sering menjadi bagian skuat timnas Jepang.
Koji Nakata adalah pemain bertahan andalan Antlers dan Jepang. Koji, yang lahir di Otsu 35 tahun silam, memulai karir sepak bola profesionalnya di Antlers pada 1998.
Sang pemain meninggalkan Antlers dan bergabung dengan Marseille tahun 2004. Namun, karier Koji tidak berkembang di Stade Velodrome dan ia hanya setahun bermain di selatan Prancis. Setelah itu, ia memutuskan untuk bermain di FC Basel. Di klub Swiss ini karirnya mulai membaik dengan tampil 62 kali dan menorehkan tiga gol sepanjang dua tahun bersama Basel.
Tahun 2008, Koji pulang ke Antlers dan memperkuat klub tersebut hingga pensiun tahun 2014. Di Antlers, Koji menyumbang empat gelar juara J-League1, yakni tahun 1998, 2001, 2008 dan 2009. Ia juta telah 57 kali memperkuat timnas Jepang (2000-07).
Yanagisawa, Si Striker Andalan
Sementara itu, Yanagisawa adalah striker andalan Antlers (1996-2005 dan 2006-2007). Dia adalah pemain Jepang yang pernah memperkuat beberapa klub Italia seperti Sampdoria dan Messina. Selain harum di klub, nama Yanagisawa juga diandalkan timnas Jepang.
Terbukti pemain kelahiran Toyama ini memiliki 58 caps dan 17 gol bersama Jepang.
Berbeda dengan Koji Nakata dan Yanagisawa, Toru Araiba justru memulai karier sepak bolanya dari tim junior Gamba Osaka. Namun, Araiba justru mengilap bersama Kashima Antlers antara 2004 dan 2012. Di Antlers pula dia menyumbang tiga gelar juara J-League1 tahun 2007, 2008 dan 2009.
Sayangnya kegemilangan pemain yang berposisi bek kiri ini tak menular ke timnas Jepang, dirinya sempat dipanggil timnas Blue Samurai tahun 2001, tetapi belum sekalipun dia menorehkan penampilan bagi negaranya.
Ketiga pemain itu mendapat penghargaan dari Antlers Sevice Award, sebuah yayasan yang berdiri tahun 2008. Yayasan tersebut bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada mantan pemain Antlers yang berkontribusi pada perkembangan dan prestasi klub.
Foto ketiga pemain tersebut juga akan dipasang di museum klub ‘Kashima Soccer Mueseum’ yang terletak di dalam stadion Kashima Antlers.
Ketiga pemain tersebut sejajar dengan pemain-pemain legenda Antlers, seperti Yutaka Akita, Akira Narahasi, dan legenda sepak bola Brasil, Zico, yang juga menjadi bagian dari Antlers pada 1991 hingga 1994.
Editor | : | Gerry Putra |
Sumber | : | J-League News |
Komentar