Andai bisa menghapus memori, Parma pasti akan menghilangkan segala kenangan di 2014/15.
I Gialloblu dihantam persoalan keuangan sepanjang 2014/15. Bukan cuma terlilit utang, seluruh pemain dan staf di Parma tidak menerima gaji selama semusim.
Parma kemudian dilelang. Namun, sampai batas akhir, tidak ada yang mau membeli klub itu. Akibatnya, klub yang memiliki dua gelar Piala UEFA itu dinyatakan bangkrut dan harus berlaga di turnamen amatir, Serie D, musim depan.
Sembari berusaha melupakan kisah kelam tersebut, Parma kini bersiap membuka lembaran baru. Parma siap lahir kembali.
Situs Parma Live mengabarkan bahwa beberapa pengusaha yang bersedia membangun Parma lagi akan mengadakan konferensi pers pada Senin (22/6).
Salah satu yang akan dibahas adalah pergantian nama. Klub yang semula bernama Parma Football Club akan berganti menjadi Parma Calcio 1913.
Angka pada nama tersebut adalah tanggal berdirinya Parma.
Saham di Parma Calcio 1913 bakal terbagi menjadi dua. Total 60 persen saham berasal dari perusahaan lokal di Kota Parma, sementara 40 persen dari luar kota tersebut.
Situs yang sama mengungkapkan sekitar tujuh orang akan berada di dewan direksi klub.
Presiden klub juga telah ditentukan, yakni Nevio Scala. Pria berumur 67 tahun itu bukan orang asing bagi Parma karena pernah melatih klub tersebut pada 1989-1996.
Parma juga sudah memiliki pelatih untuk tim utama, yaitu Fausto Pizzi. Ia merupakan pelatih tim muda Parma sejak 2007.
Dengan fondasi-fondasi mulai dibangun, Parma tampaknya siap memulai segalanya dari nol.
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA edisi Sabtu-Minggu (27-28 Juni) |
Komentar