Duel sesama negara asal kawasan Skandinavia terjadi di semifinal Euro U-21 2015, Sabtu (27/6). Denmark dan Swedia bakal saling sikut memperebutkan jatah satu tiket ke partai puncak sekaligus kesempatan merengkuh trofi perdana sepanjang sejarah.
Mengacu pada performa di fase grup, modal Denmark lebih mentereng dibandingkan Swedia. Tim Dinamit Muda mengantongi dua kemenangan dari tiga laga sehingga melaju ke semifinal dengan menyandang predikat juara Grup A.
Selain itu, Denmark juga unggul atas Swedia dari segi rekor pertemuan, yakni menang dua kali, dua kali imbang, dan sekali kalah. Lima partai tersebut terjadi pada Kualifikasi Euro U-21.
Di lain pihak, Swedia cuma mengoleksi empat poin di fase grup dan lolos ke semifinal sebagai runner-up Grup B. Penentuan kelolosan Si Viking Junior di partai pamungkas melawan Portugal pun berbau kecurangan berupa pengaturan skor.
Tudingan tersebut disebabkan oleh permainan kedua tim yang mencurigakan saat kedudukan sama kuat 1-1 di pengujung laga. Portugal dan Swedia tampak enggan melanjutkan pertandingan secara serius karena merasa sudah sama-sama lolos ke semifinal.
Perilaku Swedia dan Portugal berdampak negatif kepada tim lain, Italia. Hasil imbang telah menutup peluang Italia untuk melaju akibat kalah head-to-head dari Swedia.
Termotivasi
Kendati begitu, isu pengaturan skor, atau yang biasa dikenal dengan istilah main sabun, ternyata tak menyurutkan semangat Swedia. Pasukan Hakan Ericson justru termotivasi membuktikan bahwa tudingan itu salah besar.
Terlebih, Swedia mendapatkan dukungan moral dari Zlatan Ibrahimovic. Striker andalan tim senior itu meminta para juniornya tetap fokus berlatih dan mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dapat tampil maksimal melawan Denmark.
“Kalian pantas lolos ke semifinal. Kami bangsa Swedia memiliki darah Viking. Kami tak akan pernah menyerah,” ujar Ibra seperti dikutip dari situs resmi UEFA.
Editor | : | Indra Citra Sena |
Sumber | : | Harian BOLA (Indra Citra Sena) |
Komentar