Sudah jatuh terimpa tangga. Itu yang dialami mantan striker Persik Kediri, Dimas Galih Gumilang. Gaji musim lalu belum dibayarkan, kini sepeda motor yang diangsur dari gajinya akan disita oleh pihak leasing.
“Angsuran sepeda motor ini sudah terlambat dua bulan. Saya sudah dihubungi pihak leasing. Kalau mau menyita ya silakan saja datang ke rumah saya,” ungkap Dimas.
Setelah kompetisi dihentikan, Dimas kembali ke kampungnya di Bekonang, Sukoharjo, Solo. Dirinya mulai membangun usaha penatu dan pnyewaan play station karena sudah tidak ada pemasukan sebagai pemain sepak bola.
Untuk sepeda motor miliknya memang diangsur dengan sistem potong gaji. Saat itu, dia masih bermain di Persik yang berlaga di Liga Super Indonesia (LSI).
Menurut Dimas, manajemen klub memang menawarkan kepada pemain untuk memiliki mobil dengan cara mengansur yang diambil dari gaji pemain.
“Sepeda motor itu bukan fasilitas dari klub. Pemain ditawari membeli motor secara kredit. Angsuran diambil dari gaji pemain. Gaji saya sendiri dipotong sebesar 1 juta rupiah," ujar Dimas.
"Karena gaji ditunggak, ternyata angsuran juga menunggak. Pihak leasing mengatakan kalau angsuran sudah dua bulan terakhir belum dibayarkan,” katanya.
Tunggakan gaji yang belum dibayarkan memang merepotkan Dimas. Menurut dia, Persik menunggak gajinya sampai empat bulan. Kondisi ini membuat beban Dimas semakin berat.
“Belum ada kepastian kapan diselesaikan. Manajemen pun sepertinya lepas tangan karena angsuran motor saya ternyata sampai menunggak sehingga pihak leasing sampai akan mengambilnya,” keluh Dimas.
Editor | : | |
Sumber | : | juara.net |
Komentar