masing tim sudah saling mengenal karakter lawan di grupnya.
Bagaimana tidak, Grup 3 dihuni tim-tim Jawa Tengah.Jarak kota yang menjadi home base masing-masing tim pun tidak terlalu jauh. Jarak terjauh hanya Purbalingga (markas Persibangga) dengan Rembang (markas PSIR) dan Solo, (markas Persis).
Selain karena jarak, tim-tim di grup ini pun sudah pernah saling bertemu di kompetisi maupun uji coba. Jadi, tim-tim di Grup 3 sudah saling memahami satu sama lain saat saling bertemu.
Namun pelatih PSIS Semarang, M. Dhofir, mengungkapkan dari tim lawan di Grup 3, dia memberi perhatian pada Persibat Batang. Menurutnya kekuatan tim promosi ini masih menjadi misteri.
“Mereka seperti menyembunyikan diri. Persibat tidak banyak melakukan uji coba. Bila beruji coba, mereka melakukannya secara tertutup dan lebih banyak menghadapi tim-tim Jawa Barat. Jadi, kekuatan mereka masih menjadi misteri,” kata Dhofir.
“Tapi saya selalu tekankan pada pemain untuk tak meremehkan setiap lawan. Apalagi, kekuatan tim di Grup 3 sangat merata. Apakah itu tim promosi seperti Persibat atau Persibas Banyumas, mereka tetap harus diwaspadai,” imbuhnya.
Kondisi PSIR jauh berbeda dengan PSIS, yang menggelar banyak uji coba. Bahkan, Laskar Mahesa Jenar sempat menghadapi tiga tim dari Liga QNB, Persija Jakarta, Bali United Pusam, dan Arema Cronus.
PSIS mengawali kompetisi DU dengan menghadapi Persis di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/4). Duel itu menjadi pembuka kompetisi kasta kedua liga Indonesia ini.
Editor | : | |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar