Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Reuni Eks Persija U-21, Silaturahmi Yang Terjaga

By Wisnu Nova Wistowo - Minggu, 28 Juni 2015 | 01:37 WIB
Tim Eks Persija U-21 2008 seusai pertandingan melawan tim Media PSSI di Lapangan PSSI, Sabtu (27/6) sore kemarin.
Gerry Putra/Juara.net
Tim Eks Persija U-21 2008 seusai pertandingan melawan tim Media PSSI di Lapangan PSSI, Sabtu (27/6) sore kemarin.

Banyak cara mengisi kekosongan kompetisi sepak bola profesional Indonesia. Salah satunya adalah ngabuburit sekaligus reuni dengan teman-teman lama. Hal itulah yang dilakukan oleh para mantan pemain Persija U-21 tahun 2008 alias angkatan pertama.

Lapangan PSSI di Senayan menunjukan aktifitasnya di sore hari. Sabtu (27/6), para pemain eks Persija U-21 2008 berkumpul sekaligus bereuni dengan bermain bola melawan tim Media PSSI. Walau tak berkumpul semua, namun suasana akrab tetap terasa diantara para pemain bahkan candaan mereka pun menggema sambil sesekali mengingat memori mereka saat masih satu tim.

Pertandingan tersebut memang bukanlah laga resmi. Tim Media PSSI pun bermain santai, walau sesekali harus meladeni pemain-pemain Persija U-21 2008 yang mengeluarkan teknik tinggi. Tetapi secara keseluruhan laga tersebut tampak asyik dinikmati di sore hari sambil menunggu bedug maghrib.

Pertandingan ngabuburit itu pun berakhir dengan kemenangan Persija U-21. Selepas pertandingan, suasana kumpul pun terasa lengkap dengan hadirnya pelatih kiper Persija U-21, Achmad Fauzi, juga asisten pelatih Muhammad Yusuf. Namun yang spesial adalah hadirnya istri dari almarhum pelatih Muchlis Muhammad, Ibu Yeti. Kedekatan pemain dengan pelatihnya begitu dekat, apalagi Muchlis Muhammad semasa hidup mampu menempatkan diri sebagai pelatih sekaligus ayah bagi para pemain. 

Angkatan Pertama di LSI U-21

Jika boleh kita melihat ke belakang sedikit, tim Persija U-21 2008 bisa dibilang adalah tim pertama Persija untuk kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) U-21 yang saat itu baru memasuki musim perdana. Para pemainnya pun adalah pemain-pemain muda terbaik dari klub-klub anggota Persija yang dipoles Muchlis Muhammad.

Foto bersama para pemain-pelatih dan keluarga Eks Persija U-21. (Gerry Putra/Juara.net)

Bukan tanpa sebab jika tim Persija U-21 angkatan pertama ini disebut salah satu tim muda terbaik yang pernah dimiliki Persija. Secara materi, tim ini menghasilkan pemain-pemain yang  beredar di Liga Super Indonesia bahkan ada yang menjadi bagian dari timnas Futsal Indonesia.

Namun, sayangnya perjalanan Persija U-21 angkatan pertama ini tidak semulus yang diinginkan publik sepak bola Jakarta. Macan Muda ini harus merasakan pahitnya gagal lolos dari babak grup yang diisi oleh tim tangguh, Pelita Jaya U-21.

Walau tidak menjadi juara di gelaran LSI U-21, para alumninya mampu bersaing di percaturan sepak bola Indonesia, anggapan bahwa sepak bola Jakarta hanya bisa membeli pemain tidak berlaku bagi tim 2008 ini. Para mantan pemainnya hingga saat ini masih menggeliat di sepak bola Indonesia, walau ada yang benar-benar memilih bekerja ketimbang meneruskan karier sepak bolanya.

Masih ingat dengan nama Hasyim Kipuw? Ya kapten Persija U-21 ini tampil baik saat melakukan debut di tim senior Persija. Dia adalah andalan lini belakang Macan Muda yang lahir dari Trisakti FC, anggota Persija.

Lalu, siapa yang tak kenal dengan Adixi Lenzivio? Kiper kedua Persija ini juga anggota tim Persija U-21 dari tim 2008 yang berasal dari klub anggota Persija, Menteng FC. Putra dari mantan penyerang Persija, Adityo Darmadi itu menjadi pemain paling muda di tim Class of 2008, saat itu Redix-sapaan Adixi- yang masih berumur 16 tahun promosi dari tim Persija U-18.

Belum lagi dengan Rama Pratama yang bermain di Pelita Bandung Raya, lalu ada Firman Saputra dan Lani Anto yang pernah membela Persitara Jakarta Utara atau Abdulhamid Mony yang pernah menjadi pemain andalan Persiba Balikpapan. Mungkin pecinta futsal juga tidak asing dengan nama Randhyas ‘Arab’ Bahcri, yang sempat menjadi bagian timnas Futsal Indonesia juga lahir dari tim 2008 ini. Mereka semua adalah punggawa angkatan pertama Persija U-21.

Eratnya Kekeluargaan Antara Pemain dan Pelatih

Kini, setelah lama tidak berkumpul, tim 2008 kini mulai aktif menjalin komunikasi. Berawal dari beberapa pemain tim 2008 yang masih aktif berkumpul dengan pemain U-21 Persija angkatannya di bawahnya, sebuah ide untuk kembali mengumpulkan para pemain tim 2008 pun menjadi tujuan utama.

Jika di kompetisi internal Persija, mereka membela klubnya masing-masing, di Persija U-21 mereka bersatu sebagai tim. Namun, perbedaan latar belakang klub tak membuat mereka terpecah.  Bahkan, tak begitu sulit mengumpulkan para pemain eks Persija U-21 ini. Rasa kekeluargaan yang sudah terjalin lama membuat pemain seakan tahu darimana mereka meniti karier sepak bola.

Penyerahan kenang-kenangan dari para pemain Eks Persija U-21 kepada Ibu Yeti, istri almarhum pelatih Muchlis Muhammad. (Gerry Putra/Juara.net)

Mantan bek tim 2008, Bayu Pristiawan menuturkan bahwa mengumpulkan para pemain tim 2008 mengalir begitu saja. Pertama kali berkumpul lagi sebagai sebuah tim saat melawan tim PSAD bebarapa bulan lalu. Dan kini akhirnya mereka kembali menjalin komunikasi yang intens dengan rekan-rekannya yang lain.

“Awalnya waktu ngelawan PSAD, timnya Bonggo Pribadi (eks kiper Perisja U-21 2008), kami jadi sering komunikasi lagi. Kita sering bersilaturahmi dengan teman-teman 2008, apalagi kita juga punya grup sebagai sarana komunikasi angkatan kita,” ujar Bayu saat ditemui Juara.net di Lapangan PSSI, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6).

Kegiatan kumpul-kumpul ini menjadi ajang mempereat kembali silaturahmi para pemain. Gelandang eks Persija U-21, Meriston pun mengatakan tujuannya reuni ini sebagai bentuk silaturhami antar pemain dan juga keluarga pelatih.

“Ya, ini memang bertujuan untuk silaturahmi dari kita para pemain dan juga pelatih kami dahulu. Antusias teman-teman di acara kumpul-kumpul ini juga bagus. ini juga menjadi contoh kepada angkatan Persija U-21 di bawah kita agar tetap solid, dan mungkin saja nanti kita akan membuat turnamen alumni Persija U-21 antar angkatan,” jelas pria yang kini aktif bekerja di perusahaan Malaysia dan sesekali berlatih bersama PS Perbanas.

Satu yang patut dibanggkan dari tim ini adalah, mereka tidak melupakan para pelatihnya. Selain kumpul dan ngabuburit, mereka juga memberikan penghargaan kecil-kecilan kepada Ibu Yeti, istri Muchlis Muhammad. Selepas berbuka puasa, sebuah jersey berwarna oranye dengan lambang Persija bertuliskan ‘Ex-Persija U21’ diberikan langsung oleh para pemain kepada Ibu Yeti.

Kedekatan yang terjalin bak anak dan orang tua membuat hubungan keluarga Muchlis Muhammad dengan para pemain begitu kuat. Sebuah apresiasi dari pemain, bahwa mereka tidak mudah melupakan jasa pelatih yang menjadikannya mereka sebagai bagian dari keluarga besar Persija hingga saat ini. Ya, rasa kekeluargaan yang begitu kuat terus tertanam dalam diri para pemain eks Persija U-21 ini.


Editor : Gerry Putra
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X