Setelah mengaku dua kali didekati pemilik Liverpool untuk menggantikan Rafael Benitez, Fabio Capello ‘bernyanyi’ lagi. Kali ini ia menyinggung hal tabu yang dampaknya bisa menciptakan ketidaknyamanan di Real Madrid.
Dalam kolom mingguannya di harian Marca, Capello membuka rahasia di awal penugasan musim 2006/07. Menurut pelatih asal Italia itu, saat ia datang, manajemen Madrid tengah berusaha melepas Raul Gonzalez dari skuadnya.
Tentu saja pengakuan Capello dalam tulisannya itu diiringi keberatan atas niat klub. Don Fabio mengaku ia bersikeras mempertahankan Raul meski Presiden Madrid, Ramon Calderon, dan petinggi lain sudah menjatuhkan vonis terhadap sang kapten.
“Di awal kerja saya, manajemen punya target prioritas, yakni mencari klub yang mau meminjam Raul,” ujar Capello. Alasan utama karena performa Raul tengah menurun sementara gajinya sangat besar. Kontribusi yang tak seimbang.
Dalam tulisannya, Capello bersikeras ingin mempertahankan Raul. “Mendukung pemain sekelas Raul yang telah berusia 30 tahun dengan kepribadiannya adalah sangat penting bagi tim,” ujar Don Fabio.
Pertanyaan menarik, kenapa topik ini baru dimunculkan Capello hari Minggu lalu? Bila Raul tidak menyita pujian berkat performanya saat ini, akankah Capello membuka rencana Presiden Calderon?
Di era Bernd Schuster, Raul diberi peran menemani Ruud van Nistelrooy sebagai penyelesai serangan. Semasa Capello bertugas, gerak-gerik Raul nyaris jauh dari kotak penalti. Meski tak terdengar keluhan dari sang kapten, posisi Raul nyaris berputar dari kiri ke kanan di belakang striker.
Pertanyaan lain, sebesar apa dampak kolom Capello dalam hubungan manis antara harian Marca dengan Real Madrid?
(Penulis: Weshley Hutagalung)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 11 Desember 2007, BOLA Edisi No. 1.782 |
Komentar