Impian publik Tanah Air untuk kembali menikmati ajang balap MotoGP di Sirkuit Sentul tampaknya akan menjadi kenyataan. Dorna, selaku promotor MotoGP, telah mengutus desainer sirkuit top Hermann Tilke untuk meninjau langsung kelayakan Sirkuit Sentul.
Tilke memenuhi janji datang langsung di Sentul pada Selasa (16/6) siang. Pria berkebangsaan Jerman itu meninjau kondisi sirkuit bersama Tinton Suprapto, Direktur Utama Sirkuit Sentul.
Ia juga mulai memetakan sejauh mana renovasi akan dilakukan. “Saya lihat kondisi sirkuit ini cukup bagus. Hanya, sirkuit ini sudah berusia 25 tahun. Layaknya sebuah rumah yang sudah berusia 25 tahun, tentu harus dilakukan perbaikan,” kata Tilke kepada JUARA.NET di Sentul.
Karena kondisi cuaca yang kurang mendukung, Tilke tidak sempat berkeliling sirkuit. Namun, dengan pengalaman yang dimiliki, ia tetap mampu memetakan bentuk renovasi sirkuit dengan melihat maket sirkuit serta meninjau sirkuit dari ketinggian.
“Saya tidak akan melakukan banyak renovasi di sini. Saya hanya akan melakukan perbaikan di beberapa bagian sirkuit. Yang pasti, saya tidak akan mengubah bentuk sirkuit ini karena ada sejarah besar di dalamnya,” ujar Tilke sambil tersenyum.
“Panjang sirkuit ini saya rasa sudah cukup. Tidak akan ada banyak penambahan. Saya rasa kita bisa menambah dua sampai tiga tribun agar bisa menampung penonton yang lebih banyak,” ujar pria berusia 60 tahun itu.
Sepak terjang Tilke di dunia desain sirkuit sudah diakui dunia. Selama ini ia tercatat mengarsiteki pembangunan baru atau renovasi sirkuit-sirkuit top seperti Catalunya (Spanyol), Sepang (Malaysia), Shanghai (Tiongkok), Sakhir (Bahrain), dan Yas Marina (Abu Dhabi).
Sementara itu, Tinton menyebut kedatangan Tilke ke Sentul sebagai sinyal positif akan bergulirnya MotoGP Indonesia. Eks pebalap nasional itu merasa yakin mimpi besar pecinta balap motor nasional menyaksikan persaingan Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, dan Marc Marquez bisa segera terwujud.
“Kalau semua berjalan lancar, renovasi ini akan mulai dilakukan pada Januari 2016. Paling lambat, Agustus nanti pemerintah harus menandatangani MoU (nota kesepahaman) mengenai renovasi ini,” tutur Tinton.
“Momen ini menjadi kesempatan emas buat Indonesia menggelar MotoGP lagi. Kalau tidak sekarang kapan lagi? Keburu kesempatan ini direbut negara lain yang mengantre menjadi tuan rumah,” ujar Tinton.
Sebelum Tilke ke Sentul, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta lebih dulu datang ke Jakarta bulan Mei lalu. Pria Spanyol itu meminta panitia lokal mulai mempersiapkan diri jika Indonesia ingin mendapat izin resmi masuk kalender MotoGP 2017.
Saat ini, Sentul berada di grade 3 penilaian Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Untuk bisa menggelar MotoGP sirkuit dengan panjang lintasan 3,965 km ini harus naik tingkat ke grade 1.
Editor | : | Tulus Muliawan |
Sumber | : | Harian BOLA, Rabu 17 Juni 2015 |
Komentar