Milan resmi memecat Filippo Inzaghi dan menggantinya dengan Sinisa Mihajlovic.
Lantas, apa yang bisa diharapkan Milan dari Mihajlovic? Ia datang ke Milan dengan modal cukup bagus.
Mihajlovic sukses melesatkan Sampdoria ke posisi tujuh klasemen Serie A 2014/15. Di bawah asuhan Miha, Il Blucherchiati cuma mengalami delapan kekalahan sepanjang musim lalu, alias hanya kalah sedikit dari dua penghuni teratas klasemen, Juventus (3 kekalahan) serta Roma (6).
Namun, bekal utama Mihajlovic ke Milan adalah karakternya yang keras dan displin. Pada Februari silam, pelatih asal Serbia itu tak segan menghukum anak asuhnya usai Sampdoria dibantai Torino 1-5.
Miha kala itu menggandakan sesi latihan Sampdoria. Keputusan tersebut sempat memicu perseteruan antara dirinya dengan Samuel Eto'o yang menolak untuk berlatih dobel.
Kedisiplinan dan ketegasan dalam bersikap adalah hal yang sudah lama tak terlihat di ruang ganti Milan. Il Diavolo Rosso (Setan Merah) kini tak lagi memiliki figur kharismatik seperti Paolo Maldini, Alessandro "Billy" Costacurta, Massimo Ambrosini, atau Gennaro Gattuso.
"Mereka adalah tulang punggung yang memungkinkan saya untuk memberikan struktur dan identitas kepada tim. Gattuso bukanlah sosok fenomenal dengan kedua kakinya, tapi sangat berpengaruh kepada tim maupun di ruang ganti," kata Alberto Zaccheroni, pelatih yang mengantarkan Milan meraih scudetto pada 1998/99.
Mihajlovic kini bisa menggantikan peran Maldini, Costacurta, Ambrosini, atau Gattuso untuk "mendisiplinkan" Milan. Ruang ganti Milan akan makin bergairah lantaran Mihajlovic disebut bakal mengajak Gattuso sebagai asistennya.
Paolo Maldini (kanan) sosok krusial di ruang ganti Milan.
Gennaro Gattuso, dikabarkan bakal menjadi asisten Mihajlovic.
| Editor | : | |
| Sumber | : | juara.net |
Komentar