Juventus sukses mendapatkan Mario Mandzukic sebagai penyerang anyar. Kini Si Nyonya Tua bisa berharap jaminan golnya. Mandzukic punya rekor mencetak gol yang sangat bagus di klub-klub yang pernah ia bela.
Pemain kelahiran Slavonski, Kroasia itu memulai kareir di klub lokal NK Marsonia. Mandzukic remaja diberkati dengan kecepatan, selain kekuatan dalam duel-duel di udara. Kualitas itulah yang membuatnya direkrut oleh NK Zagreb pada 2004.
Setelah menjadi andalan NK Zagreb dengan torehan 17 gol dari 55 penampilan, Mandzukic hijrah ke tim sekota, yakni Dinamo Zagreb pada 2007. Di klub tersebut, Mandzukic lagi-lagi menjadi andalan klub. Tidak hanya itu, pemain jangkung yang kini berumur 29 tahun itu menghadirkan tiga gelar liga dan dua piala domestik dalam tempo tiga musim.
Permainan apik Mandzukic di Kroasia ternyata tercium oleh Wolfsburg. Die Wolfe tanpa berpikir panjang langsung membawa Mandzukic ke Volkswagen Arena. Di sana ia kembali menjadi pemain berpengaruh dalam urusan mencetak gol. Total, dia telah menorehkan 20 gol dari 60 laga di musim perdana.
Setelah dua tahun berkiprah di Wolfsburg, Mandzukic hijrah ke klub besar Jerman, Bayern Muenchen. Di klub itu, Manduzkic menjadi pemain kunci FC Hollywood selama dua musim dengan 48 gol di semua ajang. Pemain dengan tinggi badan 187 cm ini juga menghadirkan dua gelar Bundesliga, dua Piala DFB, satu Piala Super Jerman, Liga Champion, Piala Super Eropa, serta Piala Dunia Antarklub.
(Baca juga : Mandzukic, Pemain Idaman Runner-up Liga Champion)
Namun, seperti pemain-pemain top lainnya, Mandzukic pun pernah memasuki masa suram. Pada musim 2013-14, Mandzukic kerap memulai pertandingan dari bangku cadangan atau malah tidak diturunkan sama sekali. Itu terjadi lantaran kalah bersaing dengan Robert Lewandoski, pemain anyar yang didatangkan dari Borussia Dortmund ketika itu.
Kendati demikian, pesona Mandzukic tak luntur. Atletico Madrid kemudian meminang pada musim panas 2014. Di Spanyol, Mandzukic kembali menjadi pencetak gol produktif buat Atleti, 20 gol dari 43 penampilan. Bahkan, Mandzukic sempat menjadi penentu kemenangan Los Rojiblancos saat berhadapan dengan Real Madrid di ajang Piala Super Spanyol, Agustus tahun lalu.
Dengan ambisi besar yang tertahan dari pasukan Hitam-Putih di ajang Liga Champion, Juventus pantas berharap lebih dengan kehadiran Mandzukic. Jaminan konsistensi raihan gol di tiap klub yang pernah dibelanya menjadi alasan kenapa Juventus mau merogoh kocek sampai 13,6 juta Euro buat ‘Si Pembunuh’ di kotak penalti tersebut.
Editor | : | Gerry Putra |
Sumber | : | Juventus |
Komentar