Laga tunda Persik vs Persib, Selasa (13/11) di Stadion Brawijaya, Kediri, ibarat duel dua macan tanpa taring. Macan Putih Persik kehilangan striker Cristian Gonzales dan gelandang Ronald Fagundez karena akumulasi kartu. Maung Bandung kehilangan duet bomber impor Christian Bekamenga dan Redouane Barkouwi dengan alasan sama.
Bagi Persik, Cristian jelas vital lantaran dari 49 gol Macan Putih, ia menyumbang 25 gol. Sementara itu, duet Beka dan Barkouwi menyumbang 17 gol dari 37 gol Persib selama ini. “Ini kerugian besar bagi kami. Tapi, kami tak akan menyerah. Kami akan mengeluarkan segala kemampuan untuk memenangi partai ini,” kata Berta Yuwana, striker Persik.
Beruntung bagi Persik mereka bisa mempergunakan Budi Sudarsono menyusul keputusan timnas senior batal tanding pada leg kedua PPD 2010. “Untung kami bisa menurunkan Budi Sudarsono,” ucap Daniel Roekito, pelatih. Kehadiran Budi sangat krusial mengingat lini depan Persik akan pincang. “Kalau melihat penampilannya saat lawan Suriah lalu, saya yakin cedera betis Budi sudah sembuh,” ungkap Daniel.
Sebaliknya Persib tetap buntung lantaran Eka Ramdani tetap menyertai timnas U-23. Namun, mereka masih lebih baik lantaran Patricio Jimenez dan kapten tim Suwita Patha bakal hadir lagi.
“Meski kehilangan Gonzales dan Fagundez, Persik masih tetap tangguh. Mereka dikenal sukar ditaklukkan kalau main di kandang. Bisa mendapat satu poin saja di Kediri sudah bagus,” kata Djadjang Nurdjaman, asisten pelatih Persib. Ia akan memberi komando dari pinggir lapangan lantaran Arcan Iurie masih menjalani hukuman dilarang mendampingi pemain kala bertanding.
Wajar Maung Bandung bersikap realistis. Pasalnya selain kehilangan Bekamenga dan Barkouwi, mereka juga tak dapat diperkuat bek sayap Erik Setiawan, yang terkena akumulasi kartu kuning. Sementara itu, Leo Chitescu masih berkutat dengan cederanya.
Untuk memperkuat lini tengah, Persib berharap Eka tampil di Kediri, tetapi kemungkinan besar tak bisa karena pada 14 November Eka harus berangkat ke Suriah bersama timnas. Kini dengan skema 3-5-2, harapan di lini tengah tinggal pada striker Zaenal Arief dan Dicky Firasat. “Tentu saja saya ingin main, tapi segala sesuatunya tergantung pelatih. Sebagai pemain saya sih hanya jadi wayang,” kata Dicky.
(Penulis: Gatot Susetyo/Budi Kresnadi)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 13 November 2007, BOLA Edisi No. 1.774 |
Komentar