Rencana Tim Transisi yang dibentuk Menpora Imam Nahrowi untuk menggelar kompetisi, Timnas dan membuat PSSI baru pasca pembekuan PSSI dan sanksi FIFA, disambut hambar para pemilik klub LSI. Semen Padang lewat CEO PT KSSP, Daconi, meminta agar kedua pihak yang berseteru untuk berdialog.
Menurut Kepala Departemen PT Semen Padang itu, kompetisi tanpa izin PSSI sama saja dengan bohong. Statuta FIFA sudah menegaskan kalau kompetisi dan Timnas adalah haknya federasi. Sebelum ada federasi, maka mustahil kompetisi bisa berjalan. Kalaupun bisa berjalan, namun tak akan diakui oleh FIFA. Bisa-bisa malah disebut sebagai break away league
"Bagusnya sama-sama satu arah dan satu tujuan. Sebab tanpa itu percuma menggelar kompetisi. Sebaliknya, tanpa pemerintah tentu kita juga tak bisa berkompetisi karena juga menyangkut banyak hal. Makanya saran saya lebih baik selesaikan dulu masalah federasi dengan pemerintah baru buat rencana lain," ucap Daconi.
Maksud Daconi, sebagai klub ia menginginkan ada kompetisi dan ada pula Timnas yang diakui semua pihak. PSSI sebagai organisasi sepak bola nasional yang diakui FIFA untuk menggelar kompetisi harus dipulihkan dulu status federasinya. Karena sanksi FIFA adalah hukuman yang tak bisa dipandang sebelah mata.
"Mungkin maksud dan tujuan pemerintah baik. Akan tetapi lebih baik maksud pemerintah itu juga sama-sama dimengerti dan sama-sama dipahami oleh federasi. Caranya, ya, duduk semeja untuk mencari jalan keluar terbaik," ungkap Daconi.
Editor | : | Ary Julianto |
Sumber | : | Yosrizal |
Komentar