Tim Divisi Utama Liga Indonesia, PS Badung Bali, sangat beruntung menggandeng pengusaha yang juga pemilik sasana tinju MBC Bali, Zainal Thayeb, sebagai komisaris.
Tim Divisi Utama Liga Indonesia, PS Badung Bali, sangat beruntung menggandeng pengusaha yang juga pemilik sasana tinju MBC Bali, Zainal Thayeb, sebagai komisaris.
Maklum saja, setelah dihentikanya kompetisi yang berujung sanksi dari FIFA, PS Badung pun langsung ambruk sehingga harus membubarkan tim dan tak bisa melunasi sisa gaji pemainnya.
Dengan kondisi seperti ini, sudah bisa dipastikan pemainlah yang menjadi korban. Apalagi, jajaran manajemen terkesan tak berkutik menanggapi nasib para pemain.
Zainal Thayeb merogok kocek pribadi sebesar 94 juta rupiah untuk membayar gaji delapan pemain, khusus pemain asal luar Bali yang sebentar lagi merayakan Lebaran.
"Saya tidak bisa melihat pemain-pemain ini luntang lantung di Bali. Mereka harus balik ke daerah masing-masing untuk bisa merayakan hari lebaran bersama keluarga," ujar mantan promotor tinju ini.
Zainal sebelumnya sudah menyetor dana ke manajemen PS Badung sebesar 150 juta rupiah sebagai dana awal untuk mengikuti kompetisi. Namun, upayanya tak diikuti oleh oleh 11 komisaris lainnya.
Akibat kondisi ini, Zainal yang merupakan pengusaha asal Sulawesi Barat ini terpaksa menarik kembaki uangnya dan mengundurkan diri.
Editor | : | Yan Daulaka |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar