Manajer Liverpool, Rafael Benitez, mengakui sempat terpikir untuk hengkang dari Anfield menyusul perbedaan pandangan dengan pemilik klub, George Gillett dan Tom Hicks, menyangkut rencana belanja pemain pada transfer window edisi Januari. Kasus ini menjadi sorotan media dan Benitez sendiri akan membahas hal tersebut dengan dua pemilik asal Amerika Serikat dalam beberapa hari ini.
“Saya telah menganalisis, ya, saya sempat terkejut. Tapi, setelah banyak berpikir saya katakan, ‘OK, jalan terbaik adalah menemukan solusi untuk terus mencoba menang dalam setiap pertandingan’. Setelah itu saya perlu membahas dengan pemilik klub menyangkut kesalahpahaman,” Benitez berbicara kepada Daily Star ketika ditanya soal masa depannya di The Reds.
“Bagi saya sangat sederhana. Jika ingin menang dan mencoba melakukan yang terbaik untuk klub--dan jika mereka ingin hal yang sama—itu akan menjadi mudah.”
“Tapi, kini menjadi jelas, posisi saya sekarang di klub berbeda. Kami harus menganalisis kenapa.”
Kekalahan 0-1 di Anfield dari Manchester United (16/12), di mana Gillett dan Hicks juga hadir di stadion, pasti juga menjadi bahan analisis baik bagi Rafa maupun pemilik klub.
Belakangan Rafa dikritik karena Liverpool kalah bersaing dengan Arsenal dan Manchester United. Padahal di awal musim The Reds banyak mengeluarkan investasi terutama untuk membeli Fernando Torres dan Ryan Babel.
Ketika disinggung bahwa Liverpool tidak pernah juara dalam 18 tahun ini, Benitez menegaskan dirinya tidak bertanggung jawab atas kegagalan tersebut. The Reds tidak pernah juara sejak musim 1989/1990.
“Klub tidak pernah juara dalam 18 tahun bukan kesalahan saya. Anda tidak bisa mengeluarkan uang banyak dan langsung berharap bisa juara. Butuh satu, dua, tiga tahun. Saya tidak tahu kapan kritik akan berakhir.”
“Ketika tidak pernah juara dalam 20 tahun, Anda tidak bisa mengatakan ‘okay sekarang kita keluarkan banyak uang dan raih juara’ karena klub lain juga mengeluarkan uang banyak.”
(Penulis: Yudhi F. Oktaviadhi)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | BOLA Edisi No. 1.784, Selasa 18 Desember 2007 |
Komentar