Tindakan yang dilakukan Pusamania Borneo FC dengan melakukan penggagalan upaya pengaturan skor (match fixing) yang coba dilakukan mantan pemain, mendapat respons positif dari PSSI.
Melalui Departemen Integritas, PSSI bahkan bersiap memberikan penghargaan kepada klub promosi di QNB League 2015 itu.
"Para pemain dan manajemen Borneo FC telah melakukan fungsi 3R (recognize, reject, dan report) terhadap match fixing yang sudah dipakta-kan di Kongres tahunan PSSI pada Januari. Tindakan itu jadi contoh baik bagi yang lain. Untuk itu PSSI akan memberi penghargaan dan apresiasi,” ungkap Hinca Panjaitan, Ketua Departemen Integritas.
Hinca mengingatkan semua voter dan pengurus PSSI telah menandatangi pakta integritas untuk melakukan 3R, yakni mengenali apa itu match fixing, menolak, dan melaporkan.
Hinca menambahkan 3R itu merupakan upaya keseriusan PSSI untuk memberantas pengaturan pertandingan dan pengaturan skor. "Kami juga sudah kerja sama dengan Sport Radar, perusahaan yang direkomendasikan FIFA untuk membantu federasi memerangi match fixing," ucapnya.
Seperti diketahui, manajemen dan pemain Pusamania Borneo FC meringkus mantan pesepak bola, Johan Ibo, saat melakukan upaya pengaturan skor kepada pemain tim berjulukan Pesut Etam itu di Surabaya, Selasa (7/4).
Johan Ibo tercatat pernah membela Arema dan Persebaya 1927.
Di sisi lain, Hinca menegaskan pelaku pengaturan skor, selama berada di lingkungan PSSI, dipastikan akan mendapat sanksi dari Komdis PSSI. Bila pelaku berstatus di luar lingkaran PSSI, menjadi yurisdiksi kepolisian serta bisa pula melibatkan Interpol.
Editor | : | Aning Jati |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar