Bila Jateng dipastikan akan kehilangan lima klub dari pentas Divisi Utama 2016, tidak demikian dengan Jatim.
Dari kalkulasi pembagian grup, 14 klub minus Persik yang telah lempar handuk dari pentas Divisi Utama 2015, jumlah klub asal Jatim yang akan tergusur degradasi relatif lebih sedikit dibandingkan Jateng. Pasalnya, 14 tim itu terpecah menjadi dua grup berbeda, yang di antaranya diisi klub dari Yogyakarta, Bali, dan Sumbawa Barat.
"Secara teknis, kami mampu bersaing di Grup 5. Tapi, selanjutnya tergantung kesiapan dana dari manajemen. Sia-dia saja kami punya materi tim mumpuni, tapi di tengah jalan rontok," kata Iswahyudi, pelatih Persewangi.
Persewangi akan dua kali tandang ke Bali dan Sumbawa yang jelas butuh dana cukup besar.
"Aplikasinya, kalau kami bisa maksimalkan jatah kandang dengan kemenangan, pasti lolos degradasi. Tapi, hal itu butuh kerja keras karena tim lain pasti tak ingin terlempar," tutur Agus Armada, manajer PSBK Kota Blitar.
Sebelumnya, Ketua Umum Asprov Jateng, Johar Lin Eng, hanya bisa pasrah klub-klub di wilayahnya dikelompokkan menjadisatu grup dalam pembagian grup yang dilakukan PT Liga Indonesia. Dengan begitu, dipastikan lima klub Jateng akan terdegradasi dari Grup 3, yang seluruhnya berisi klub asal Jateng.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar