Manchester City meresmikan City Football Academy pada Desember 2014 dengan harapan, sesuai situs mereka, “untuk mengamankan masa depan sebagai salah satu klub sepak bola terdepan dengan berinvestasi ke perkembangan pemain muda”.
Menilik dari tim yang mengalami kekalahan di Crystal Palace, proyek jangka panjang bernilai 200 juta pound itu bisa jadi harus digenjot lebih cepat menelurkan bintang dunia berikutnya.
Selain Joe Hart (27), Sergio Aguero (27), serta Vincent
Kompany (28), pelatih Manuel Pellegrini menurunkan skuat yang berumur 29 tahun ke atas.
Martin
Demichelis (34) serta Bacary Sagna (32) sudah memasuki masa petang karier mereka sedangkan sang pelatih masih menurunkan Frank Lampard (36) dari bangku cadangan.
Pengalaman pemain-pemain tersebut memang tak ada dua, tapi di sisi lain, energi yang dipertontonkan sang juara bertahan tampak sudah mendekati titik nadir.
Menurut studi footballobservatory.com pada Desember lalu, City punya skuat tertua dari liga-liga terkuat Eropa dengan rataan usia 28,8 tahun.
Rataan tersebut sama dengan Juventus di Serie A, tapi kecepatan serta intensitas sepak bola Italia berbeda dengan hiruk pikuk tempo cepat Premier League.
Sepak bola menyerang khas Pellegrini perlu dinamisme dan kecepatan yang tak bisa dihadirkan oleh pemain-pemain sekarang.
Sang juara bertahan sebenarnya foya-foya dalam 12 bulan terakhir demi merekrut Wilfried Bony (26) dan Eliaquim Mangala (24) walau terlibat masalah dengan Financial Fair Play. Keduanya datang berbanderol total 60 juta pound tapi sejauh ini investasi tersebut belum tampak.
Mangala tak bisa menjadi starter dalam 3/4 laga Premier League City sementara Bony, yang diharapkan langsung membombardir gawang lawan, melempem.
Permasalahannya kini adalah jenjang umur terlalu jauh antara pemain lulusan akademi klub dengan penghuni tim utama.
George Glendon (19), Thierry Ambrose (18), dan Jose Pozo (19) terlalu hijau jika langsung diterjunkan ke kompetisi dengan pertaruhan sangat besar seperti Premier League.
Kunci bagi City bisa jadi terletak di pundak para pemain yang dipinjamkan seperti Scott Sinclair (26), Karim
Rekik (20, serta John
Guidetti (26). Akan tetapi, Pellegrini dari awal tampak enggan memberi mereka kesempatan.
Menilik dari tim yang mengalami kekalahan 1-2 di Crystal Palace, proyek jangka panjang bernilai 200 juta pound itu bisa jadi harus digenjot untuk lebih cepat menelurkan bintang dunia berikutnya.
Selain Joe Hart (27), Sergio Aguero (27), serta Vincent Kompany (28), pelatih Manuel Pellegrini menurunkan skuat yang berumur 29 tahun ke atas. Kompay sendiri akan berulang tahun ke-29 pada 10 April.
Martin Demichelis (34) serta Bacary Sagna (32) sudah memasuki masa petang karier sedangkan sang pelatih masih menurunkan Frank Lampard (36) dari bangku cadangan.
Pengalaman pemain-pemain tersebut memang tak ada dua, tapi di sisi lain, energi yang dipertontonkan sang juara bertahan tampak sudah mendekati titik nadir.
Menurut studi footballobservatory.com pada Desember lalu, City punya skuat tertua dari liga-liga terkuat Eropa dengan rataan usia 28,8 tahun.
Rataan tersebut sama dengan Juventus di Serie A, tapi kecepatan serta intensitas sepak bola Italia berbeda dengan hiruk pikuk tempo cepat Premier League.
Sepak bola menyerang khas Pellegrini perlu dinamisme dan kecepatan yang tak bisa dihadirkan oleh pemain-pemain sekarang.
Sang juara bertahan sebenarnya foya-foya dalam 12 bulan terakhir demi merekrut Wilfried Bony (26) dan Eliaquim Mangala (24) walau terlibat masalah dengan Financial Fair Play.
Komentar