Masuknya M. Roby ke skuad Persija tak lepas dari rekomendasi asisten pelatih Isman Jasulmei pada pelatih kepala Serghei Dubrovin. Sebelum kembali ke Persija, Isman sempat mengarsiteki Persikad Kab. Depok. Roby jadi salah satu pemain yang dipoles Isman.
Meski tak asing lagi dengan asisten pelatih Persija, tak mudah buat Roby untuk menembus skuad inti tim Macan Kemayoran. Bek tengah yang juga bisa main di pos bek kanan ini mengawali perjuangan dari bangku cadangan.
“Di awal musim saya lebih sering jadi pemain cadangan. Tempat di tim inti baru saya dapat setelah ada pemain cedera,” ujar Roby.
Roby mulai dipercaya main jadi starter kala Persija kehilangan Hamka Hamzah akibat akumulasi kartu dan Leonard Tupamahu, yang cedera. Di pentas Copa Dji Sam Soe 2007, Dubrovin memberi tugas Roby jadi starter saat Persija dijamu PSIR Rembang di babak 64 besar.
Kepercayaan itu dijawab Roby dengan baik. Bahkan tak cuma Dubrovin yang jatuh hati. Pelatih timnas Ivan Kolev pun mulai melirik dan membuka pintu timnas U-23 buat Roby.
“Pengalaman berlatih ke Argentina adalah pelajaran berharga buat saya. Setelah pulang, mental jadi makin terasah,” sebut Roby, yang jadi pemain asli Betawi di skuad Persija bersama Mulky Hakim.
Setelah pulang ke Indonesia, Kolev kembali memberi Roby kepercayaan lebih. Pintu ke timnas senior kali ini terbuka. Roby masuk dalam skuad Pra-Piala Dunia bersama Purwaka Yudhi, Dian Agus, Ian Kabes, dan Cornelis Geddi, kawan seangkatan di timnas U-23. “Senang dan bangga, tapi kami harus adaptasi lagi dengan pemain timnas senior,” kata Roby.
Setelah meretas karier di level timnas, Roby punya obsesi lain bersama Persija di ajang Copa. “Sebagai pemain, saya pasti ingin mengantar klub meraih gelar juara. Persija sudah melewati PSIS di babak sebelumnya. PSM adalah lawan yang tak kalah berat. Tapi, kami yakin bisa menang,” tegas Roby.
(Penulis: Erwin Fitriansyah)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | BOLA Edisi No. 1.773, Jumat 9 November 2007 |
Komentar