Penampilan Persib yang begitu perkasa pada putaran pertama kini berubah drastis. Tak hanya banyak kehilangan angka di kandang, saat laga tandang pun Zaenal Arief dkk. memble.
Terakhir mereka keok di tangan Persema dan Persik. Saat laga di kandang, mereka malah ditahan seri penghuni papan bawah seperti Persikabo dan Persikota. Kemenangan terakhir diraih Persib saat melawan PSB dengan skor 2-1 di Bireuen (30/8).
Konon salah satu biang persoalan adalah memburuknya hubungan antara pemain dan pelatih. Para pemain kecewa terhadap berbagai keputusan kontroversial tim pelatih, dari mulai penetapan strategi hingga formasi permainan.
Puncaknya, setelah ditekuk Persik 0-2 di Kediri, beberapa pemain pilar secara terbuka mengkritik kebijakan tim pelatih. Eka Ramdani mempertanyakan kerapnya pelatih melakukan perubahan strategi.
“Para pemain memang wajib cepat beradaptasi dengan strategi pelatih. Tapi, kalau keseringan berubah, kami bingung juga, apalagi bila mendadak,” kata kapten timnas U-23 ini.
Strategi Persib memasang satu striker saat dijamu Persik juga dipersoalkan Zaenal Arief. Ia mengaku bermain sendiri di depan sangat melelahkan sehingga tak bisa tampil maksimal.
Bertukarnya posisi Suwita Pata dengan Patricio Jimenez dianggap sebagai sebuah tindakan spekulatif yang berdampak negatif buat lini pertahanan. Penampilan Suwita sebagai libero tak sebaik jika ditempatkan di posisi gelandang bertahan, begitu pula sebaliknya dengan Jimenez.
Miskomunikasi
Protes terbuka itu agak aneh. Selama ini pemain tak mau mengumbar persoalan dalam tim kepada publik. Walau dikabarkan sempat murka, Arcan Iurie menganggap semua itu hanya masalah miskomunikasi.
Soal strategi, ia selalu menjelaskan secara gamblang kepada para pemain, termasuk pakem 3-6-1 yang kerap dipakai saat laga tandang.
Berkaitan dengan perubahan formasi pemain dadakan, menurut Iurie itu bukan hal yang baru. Penempatan Suwita menjadi libero dan Jimenez sebagai gelandang bertahan sebelumnya sudah dicoba saat latihan.
“Kalah menang itu normal. Saya sudah bicara dengan pemain. Setelah evaluasi kami harus segera berbenah menyiapkan diri menghadapi laga berikut. Persaingan berebut posisi empat besar semakin ketat,” ujar Iurie.
Pelatih asal Moldova ini tak terlalu suka dengan slogan don’t change the winning team. Maklum, saat memiliki lini belakang sangat solid, ia malah melego Nyeck Nyobe ke Persela dan memasukkan Leo Chitescu (PSM), yang malah sering cedera.
(Penulis: Budi Kresnadi/Ary Julianto)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 20 November 2007, BOLA Edisi No. 1.776 |
Komentar