joran untuk menggaji para pemain.
Salah satu contoh klub yang mengalami krisis keuangan dialami Persigo Gorontalo. Tim yang dinahkodai pelatih lokal, Risdianto Pulukadang ini, hanya memiliki 18 pemain yang mayoritas merupakan putra daerah.
"Sementara kami memakai anak-anak lokal saja. Kami juga baru bisa mengikat 18 pemain karena kami tak memiliki dana cukup untuk menambah skuat. Kami akan merekrut pemain lagi, bila ada sponsor yang masuk," ucap Aven Hinilo, manajer Persigo.
Putra daerah itu pun rela digaji dengan nominal pas-pasan untuk ukuran pesepak bola profesional. Menurut Aven, para pemain hanya diberi gaji Rp500 ribu per bulan.
Kendati begitu, Aven menegaskan skuatnya tetap memiliki antusiasme tinggi menjalani Divisi Utama 2015. Terlebih, manajemen tak meragukan semangat tempur pemain.
Aven mengungkapkan dari ke-18 pemain, mayoritas merupakan pemain musim lalu sehingga manajemen dan pemain sangat terbuka dalam hal negosiasi kontrak.
"Kami buka-bukaan dengan mereka. Tim ini tak punya dana untuk menggaji pemain seperti klub lain. Kami minta loyalitas kedaerahan mereka untuk membela Persigo. Mereka pun berjanji akan mengerahkan kemampuan terbaik untuk menjaga nama baik Gorontalo. Hal ini yang membuat saya merasa terharu. Tapi, saya yakin tim ini akan mampu bersaing dengan kontestan lain di Grup 6," tuturnya.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar