Mantan pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan, memberikan masukan kepada mantan klubnya tersebut agar memikirkan ulang undangan untuk mengikuti turnamen Piala Presiden yang digagas oleh Menpora melalui tim transisi. Iwan menilai turnamen yang akan digelar tersebut dinilai terlalu dipaksakan serta muaranya tidak jelas.
Persela memang sudah menerima undangan turnamen Piala Presiden. Bahkan, dalam jadwalnya Persela akan mengawali laga perdananya pada hari Selasa (16/6) melawan Persib Bandung.
Akan tetapi, meski kurang beberapa hari lagi pihak penyelenggara belum pernah sekalipun mengundang secara langsung perwakilan klub berjuluk Laskar Jaka Tingkir itu untuk mensosialisasikan secara detil mengenai konsep turnamen.
Atas dasar inilah, Iwan merasa dirinya perlu memberikan masukan kepada Persela agar berpikir matang sebelum memutuskan untuk berpartisipasi menjadi salah satu peserta turnamen yang hingga kini masih belum jelas siapa operatornya itu.
“Mempersiapkan tim itu butuh waktu. Tidak bisa jika bertanding kurang seminggu baru tim dikumpulkan,” kata pelatih yang juga pernah menangani Persija itu.
Pertimbangan lain Iwan adalah turnamen ini juga tidak memiliki target ke jenjang yang lebih atas seperti ke Piala AFC. Hal itu akan berbeda jika yang menggelar itu PT Liga yang notabene sebagai operator kompetisi resmi dibawah naungan PSSI.
Jika dipegang PT. LI, muaranya akan jelas, pemenang turnamen atau kompetisi bisa mewakili Indonesia ke Piala AFC. Sementara pemain terbaik juga punya kesempatan masuk timnas yang akan berlaga di level internasional.
“Saat ini kan Menpora mengintervensi PSSI sehingga FIFA menjatuhkan sanksi. Kalau sudah kena sanksi FIFA maka untuk sementara juara turnamen atau kompetisi juga tak bisa melaju ke AFC Cup, dan timnas juga absen di level internasional,” jelas pelatih yang kini tampil relijius itu.
Editor | : | Sahlul Fahmi |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar