Tim transisi bentukan Menpora Imam Nahrawi tengah menggagas turnamen untuk tim Divisi Utama maupun kontestan LSI untuk mengisi kekosongan kompetisi. Tim DU akan berlaga di Piala Kemerdekaan, sedangkan tim LSI diberi turnamen Piala Presiden.
Hanya, kedua turnamen itu menjadi tanda tanya karena tidak di bawah PSSI. Bila tidak dilaksanakan oleh operator yang ditunjuk PSSI, para pemain yang terkena sanksi berpeluang untuk mengikutinya.
Bek Persijap, Anam Sahrul, berharap bisa memperkuat salah satu tim yang berlaga di Piala Kemerdekaan atau Piala Presiden.
“Bila ada turnamen yang digelar tim transisi, apakah saya bisa mengikutinya? Pasalnya, turnamen ini tidak di bawah PSSI. Saya memang dikenai sanksi tidak boleh beraktivitas sepak bola. Tapi turnamen ini dikelola tim transisi. Jadi, saya bisa mengikutinya,” ungkap Anam.
Anam dikenai sanksi karena dianggap terlibat dalam sepak bola gajah di kompetisi DU musim lalu. Saat itu, Anam memperkuat PSIS Semarang yang menghadapi PSS Sleman.
Dalam laga akal-akalan yang dimenangkan PSS 3-2, semua yang dianggap terlibat dikenai sanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Anam mendapat sanksi tidak boleh beraktivitas sepak bola selama lima tahun.
Hanya, pemain berusia 29 ini bisa tampil di Piala Polda Jateng. Di turnamen yang tidak di bawah PSSI ini, dia memperkuat Persijap.
“Piala Presiden atau Piala Kemerdekaan digelar tidak di bawah PSSI. Ini seperti Piala Polda Jateng. Jadi, saya bisa tampil di turnamen ini. Saya berharap tidak halangan karena saya harus menganggur selama disanksi,” kata dia.
Editor | : | |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar