Perjalanan bek Arema Cronus Hasim Kipuw sebagai pemain profesional boleh dibilang masih hijau. Sebab, dia baru memulai profesi ini sejak tahun 2009 bersama Persija Jakarta. Namun demikian, pemain berdarah Ambon ini sudah menyimpan berbagai memori.
Bagi Kipuw, mengabadikan sebuah momen bisa dilakukannya dengan menyimpan sepatu. Baik itu momen indah maupun buruk. Sepatu bersejarah pertama yang disimpannya adalah sepatu yang dipakai bersama timnas SEA Games 2011.
"Saya simpan sepatu ini karena ada momen bahagia sekaligus sedih. Karena bisa masuk final tapi akhirnya kalah sama Malaysia. Sejak penyisihan sampai final saya pakai terus sepatu itu," kenang dia.
Sepatu Nike CTR 360 itu langsung dipensiunkan usai final. Ketika hengkang dari Persija ke Arema, kemudian Persebaya dan kembali lagi ke Arema, sepatu itu terus dibawa.
"Saya hanya bawa saja, tapi gak dipakai lagi. Karena pasti sudah gak enak di kaki," kata pemain 27 tahun ini.
Kondisi sepatu berwarna merah-putih itu sebenarnya masih bagus. Tapi karena sudah jarang dipakai, debu yang menempel sudah cukup tebal.
"Saya sengaja gak bersihin karena ada nilai sejarahnya," gurau dia.
Selain sepatu itu, Kipuw juga menyimpan beberapa sepatu lain. Sepatu itu dipensiunkan setelah main di Persebaya. Namun nilai sejarahnya tidak terlalu tinggi. "Saya simpan sepatu yang lain karena ada namanya di sepatu itu (custom)," tegasnya.
Di sepatu itu memang menempel nama Kipuw dan pacarnya. "Sepatu-sepatu ini saya simpan di rak kamar. Setiap pindah klub pasti dibawa. Karena sejarah itu yang bikin saya selalu punya semangat untum terus main bola," tegasnya.
Editor | : | Iwan Setiawan |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar