“Final Liga Champion 2014/15 adalah titik awal masa depan Juventus.”
Kalimat tersebut diucapkan oleh Presiden Juventus, Andrea Agnelli, beberapa waktu silam.
Ambisi Si Nyonya Tua sangat gamblang. Mereka ingin terus merajai Serie A sekaligus kembali ke partai puncak Liga Champian 2015/16 yang bakal digelar di Stadion San Siro, Milan.
Fondasi untuk menatap masa depan perlahan mulai dibangun Agnelli. Pada pekan ini Juventus telah meresmikan perekrutan Mario Mandzukic dari Atletico Madrid. Mandzukic bakal menjadi alternatif bagus buat pelatih Massimiliano Allegri. Ia adalah pemain bertipe nomor sembilan klasik, sosok yang tak dimiliki Juventus saat ini.
Kehadiran striker asal Kroasia itu memungkinkan Juventus untuk menggelar strategi bola-bola atas. Intuisinya dalam mencetak gol juga oke. Dalam tiga musim terakhir baik bersama Bayern Muenchen dan Atletico Madrid, Mandzukic selalu bisa mencapai plafon 20 gol di semua ajang.
Kepiawaian Mandzukic dalam menyelesaikan peluang ditunjang oleh karakter garangnya kala berada di kotak penalti lawan. Setelah Mandzukic, agenda Juve adalah mengabulkan permintaan Allegri terkait trequartista alias penyerang lubang.
Beberapa nama masuk dalam incaran Si Nyonya Tua, diantaranya Stevan Jovetic (Manchester City), Oscar (Chelsea), Juan Cuadrado (Chelsea), dan Marek Hamsik (Napoli).
Namun, sebelum meresmikan nama-nama tersebut, Juventus sudah memastikan penebusan penuh atas kepemilikan Roberto Pereyra. Pereyra dibeli dari Udinese dengan harga 14 juta euro (208,7 miliar rupiah). Pembayaran transfer dicicil dalam tiga musim plus bonus performa sebesar 1,5 juta euro.
Pereyra diikat kontrak sampai 2019. Musim lalu, Pereyra sebenarnya sudah berseragam Juventus. Hanya, pada 2013/14, pemain yang beberapa kali diturunkan Allegri sebagai trequartista tersebut masih berstatus pinjaman.
Pilihan Allegri di lini tengah tampak kian variatif lantaran sebelumnya Juve juga telah menggamit Sami Khedira.
Roberto Pereyra, statusnya dipermanenkan Juventus.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar