Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Piala Presiden, Manajemen Arema Beda Pendapat

By Tulus Muliawan - Kamis, 11 Juni 2015 | 20:55 WIB
Manajemen dan pelatih Arema berbeda pendapat soal Piala Presiden.
Iwan Setiawan/Bolanews
Manajemen dan pelatih Arema berbeda pendapat soal Piala Presiden.

Munculnya rencana gelaran Piala Presiden pada 26 Juni mendapat reaksi berbeda dari tim pelatih dan manajemen Arema Cronus. Manajemen yakin turnamen itu diselenggarakan oleh pihak netral Mahaka Sport Organizer. Namun, tim pelatih khawatir kompetisi itu digagas oleh Menpora tapi diserahkan kepada penyelenggara lain agar klub mau ikut serta.

"Hati-hati ikut Piala Presiden. Bisa jadi event ini jebakan dari Menpora. Sehingga klub mau ikut. Lebih baik tunggu lampu hijau dari PSSI saja," kata asisten pelatih Arema I Made Pasek Wijaya.

Sementara itu, manajemen sudah memberikan sinyal kepada tim pelatih agar menyiapkan tim untuk Piala Presiden. Sebab, manajemen Arema paham betul kredibilitas Mahaka.

"Kami sudah pernah menyelenggarakan ujicoba yang digagas Mahaka. Seperti lawan klub Amerika DC United. Jadi yakin kalau Piala Presiden mereka gagas tanpa ada embel-embel pemerintah di belakangnya. Tapi akan lebih baik kalau event itu mendapatkan restu dari PSSI dan pemerintah," tegas Media Officer Arema Sudarmaji.

Saat ini, manajemen Arema Cronus berharap segera ada turnamen karena mereka butuh banyak dana untuk membiayai tim. Selama ini tim masih aktif latihan. Padahal banyak klub sudah membubarkan timnya.

Jika memang Piala Presiden jadi digelar, manajemen bisa bernafas lega karena ada pemasukan dari sponsor dan tiket pertandingan.

"Apalagi kami dengar format Piala Presiden full kompetisi. Jadi cukup banyak pertandingan," imbuh Sudarmaji.


Editor : Iwan Setiawan
Sumber : Bolanews


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X