Mantan pemain timnas berharap PSSI tetap menjalankan pembinaan untuk tim nasional meski Indonesia telah disanksi oleh FIFA.
Eks striker timnas era 1970-1980-an Bambang Nurdiansyah mengatakan, Indonesia akan rugi bila tidak memaksimalkan waktu. Meski tertutup dari dunia internasional, PSSI masih bisa melakukan pembinaan di dalam. Hal itu juga dilakukan untuk menyelamatkan pemain.
“Setelah SEA Games 2015, tentu harus ada proyeksi dua tahun mendatang. Sebaiknya sudah ada langkah strategis untuk pemain. Mereka butuh bertanding di kompetisi. Mustahil sebuah negara tanpa kompetisi akan menghasilkan timnas yang bagus,” kata Bambang.
Hal senada diungkapkan oleh Agung Setyabudi. Mantan pemain Arseto Solo itu berharap talenta Evan Dimas dkk. tidak sia-sia. Ia malah mendukung pemain Indonesia untuk mencari pengalaman ke Asia Tenggara.
“Sudah saatnya Indonesia melihat bagaimana Thailand yang konsisten dan Myanmar yang maju sangat pesat,” ujarnya.
Soal program untuk timnas, Bambang menyarankan agar PSSI dan Kemenpora menyudahi konflik demi kepentingan nasional. Seperti diketahui, untuk tahun ini sudah dipastikan Indonesia tidak tampil di semua agenda mulai dari timnas U-16, U-19, U-14 wanita, timnas senior, dan timnas futsal.
“Sebaiknya segera dipikirkan supaya pemain jangan sampai menganggur,” tegasnya.
Sejauh ini rencana yang telah berjalan adalah menampung eks pemain timnas U-23 dalam tim Garuda All Stars yang akan mengikuti turnamen di Banyuwangi bertajuk Sunrise of Java Cup. Timnas U-16 dan U-19 yang sudah dibubarkan juga diwacanakan menjadi klub.
Editor | : | Wiwig Prayugi |
Sumber | : | juara.net |
Komentar