Bila Martapura FC keberatan tergabung di Grup 6 Divisi Utama 2015, tidak demikian dengan Persiwa.
Klub dari Pegunungan Jayawijaya itu justru bersyukur tergabung dengan Persigo, Persbul, Persipon, Kalteng Putra, Martapura FC, Fak Fak, Persigubin, Yahukimo FC, dan PSBS Biak.
Sistem kompetisi penuh dengan format home turnament di Jatim dianggap oleh Manajer Persiwa, Agus Santoso, paling realistis di tengah kesulitan keuangan yang melanda mayoritas peserta Divisi Utama. Terutama para kontestan di Grup 6.
"Jika Grup 6 dipaksakan dengan format tandang-kandang, saya yakin akan banyak rontok di tengah jalan karena biaya operasional sangat besar. Terutama bila bicara soal ongkos penerbangan ke Papua. Paling besar harga tiket pesawat ke Wamena. Hotel di sana juga mahal. Makanya kami sangat setuju bila grup ini pakai sistem home turnament karena kami bisa menghemat dana," kata Agus.
Secara khusus, di fase penyisihan grup di Grup 6, sistem yang digunakan menang home tournament. Namun, klub yang lolos ke babak lanjutan akan menjalani kompetisi dengan format tandang-kandang.
"Teman-teman setuju dengan sistem ini. Tim posisi teratas dari grup ini akan lolos ke babak lanjutan dan bisa tampil lagi di hadapan pendukungnya," ucap Agus.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar