21 2015, Italia terjungkal pada laga pembuka Grup B, Kamis (18/6/2015). Gli Azzurrini (Si Biru Kecil) di luar dugaan takluk 1-2 dari Swedia.
Padahal, mereka sempat unggul lebih dulu berkat eksekusi penalti bomber Domenico Berardi pada menit ke-29. Semua gol Swedia tercipta di babak kedua, yakni dari John Guidetti (56’) dan penalti Kiese Thelin (86’).
Pelatih Luigi Di Baggio mengaku sulit menerima hasil buruk tersebut. “Melihat cara kami bermain di awal pertandingan, saya yakin tidak ada yang menduga kami kalah. Kami bermain baik sampai ketika skor menjadi 1-1.”
Italia melakoni laga wajib menang saat menghadapi Portugal, Minggu (21/6/2015). Bukan tugas yang mudah meraih tiga poin kendati di atas kertas Italia memiliki kualitas yang lebih baik.
Alasan pertama adalah Portugal dalam kepercayaan diri yang tinggi berkat kemenangan 1-0 atas Inggris. Seperti Italia, Inggris dijagokan sebagai peraih mahkota turnamen ini.
Alasan kedua, Italia tidak bisa diperkuat gelandang enerjik, Stefano Sturaro, yang harus menjalani suspensi dari kartu merah yang ia terima melawan Swedia.
Minimalkan Kesalahan
Melawan Portugal, Italia wajib mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri seperti yang mereka lakukan di laga kontra Swedia.
Salah satu hal yang perlu dihilangkan adalah pelanggaran-pelanggaran tidak penting, seperti yang diperlihatkan Sturaro dan kiper Francesco Bardi.
Sturaro memukul wajah pemain Swedia, Mikael Ishak, sementara Bardi menjatuhkan Ishak di kotak terlarang. Selain itu, Italia wajib lebih efektif dan tidak membuang peluang.
Kontra Swedia, Italia membuat penguasaan bola mencapai 59 persen. Namun, hanya satu dari 12 tembakan mereka yang akurat.
Upaya tepat sasaran itu bahkan cuma datang dari penalti Berardi. Dengan permainan lebih rapi, Italia berpeluang bagus mengalahkan Portugal.
Prakiraan Formasi:
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar