Eks Direktur Teknik PSM, Yopie Lumoindong, menilai rencana Kemenpora menggelar Piala Kemerdekaan berpotensi memicu dualisme kompetisi.
"Dua ajang itu bisa saja berlangsung. Tapi, saya tidak yakin tim-tim yang bertanding adalah representasi klub terbaik di Indonesia," ujar Yopie kepada Bolanews, Rabu (9/10).
Dia merujuk era dualisme kompetisi Indonesia. Beberapa tahun lalu, IPL berusaha menyaingi pamor LSI. Dana ratusan miliar digelontorkan untuk mendanai kompetisi yang diikuti mayoritas klub yang baru dibentuk.
"Faktanya, meski didukung dana besar plus pencitraan sebagai kompetisi bersih publik sepak bola Indonesia bisa membedakan mana tontonan yang berkualitas. Akhirnya LPI mati sendiri," jelas Yopie, yang juga dosen di Universitas Hasanuddin Makassar ini.
Yopie menyebut gagasan Menpora itu bukan solusi untuk menyelamatkan sepa kbola Indonesia. Ia takut FIFA menilai pemerintah semakin jauh mencampuri sepak bola Indonesia yang seharusnya adalah ranah PSSI.
"Kalau Menpora masih ngotot berarti penyelesaian kisruh sepakbola Indonesia makin jauh," papar Yopie.
Yopie menyarankan agar PSSI dan Kemenpora bersinergi untuk membangun sepak bola Indonesia lebih baik.
"Jangan seperti sekarang, kedua lembaga ini saling ngotot membenarkan dalil masing-masing. Ini bisa jadi contoh yang buruk buat para pelaku sepakbola khususnya pemain muda," tegasnya.
Editor | : | Abdi Satria |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar