Mantan gelandang Manchester United, Paul Scholes, telah mengukuhkan reputasi dirinya sendiri selama beberapa tahun terakhir sebagai pundit yang senang melontarkan kritik keras. Bahkan pemain seperti Mesut Oezil pun tidak luput dari kritiknya.
Oezil yang didatangkan dari Real Madrid pada awal musim 2013/14 dengan rekor transfer tertinggi Arsenal, 50 juta euro, disebut Scholes bermain terlalu lambat. Penampilannya pun tidak memuaskan, seperti yang terlihat di leg 2 babak 16 besar Liga Champion menghadapi AS Monaco.
"Dia mampu menemukan ruang, namun sentuhannya tidak bagus. Ia selalu berusaha keras, namun ia memperlambat penampilan Arsenal dalam beberapa kondisi. Dia dibeli hanya untuk membuat perbedaan seperti itu," tulis Scholes di kolomnya kepada Standard.
Scholes merasa bahwa selama ini penampilan Oezil selalu terbantu oleh rekan-rekannya. Jika tidak berada di lingkungan yang baik, penampilan pemain berusia 26 tahun itu juga tidak akan terlihat baik.
"Dia telah bermain di dua tim besar, bagi timnas Jerman dan Real Madrid. Saya berpikir bahwa kualitas permainannya masih jauh untuk bisa mempengaruhi permainan tim yang lain dengan cara yang sama," lanjutnya.
Editor | : | Verdi Hendrawan |
Sumber | : | Standard |
Komentar