Satu per satu pemain Roma tumbang. Terakhir, pada pekan lalu di Parma, gelandang Simone Perrotta cedera lutut dan harus beristirahat sekitar 20 hari. Sebelumnya I Lupi kehilangan Marco Cassetti, Rodrigo Taddei, dan Alberto Aquilani.
Jadwal yang padat dan keras menjadi salah satu alasan kenapa para pemain Roma bertumbangan. Sejak 16 September sampai 7 Oktober lalu, pasukan Luciano Spalletti mesti bermain setiap tiga atau empat hari.
Sebagian besar lawan yang dihadapi I Giallorossi pada periode tersebut sangat berat, yakni Dynamo Kyiv (2-0), Juventus (2-2), Fiorentina (2-2), Inter (1-4), dan Manchester United (0-1). Total, dalam 22 hari Roma bermain tujuh kali.
Hebatnya, sejak awal musim sampai periode jadwal padat itu, ada pemain yang mampu selalu tampil. Pemain terkuat itu adalah Max Tonetto. Bek kiri berusia 32 tahun ini bermain 187 menit di Liga Champion dan 663 menit di Serie A.
“Terima kasih selalu untuk Roma. Tim ini memberi saya kesempatan bermain di Champion dan tim nasional,” kata Tonetto di Romanews.
Sejak musim lalu, Tonetto sulit tergeser dari starter. Tapi, musim ini bek yang menjadikan Paolo Maldini sebagai contoh ini mesti waspada karena ada pemain berusia 20 tahun asal Portugal, Vitorino Antunes.
“Dia memiliki kaki kiri yang sulit dilukiskan. Dia dapat menempatkan bola ke mana saja,” ujar Direktur Teknik Roma, Bruno Conti.
(Penulis: Riemantono)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | BOLA Edisi No. 1.766, Jumat 12 Oktober 2007 |
Komentar