7 Juni.
Tahun lalu, Ahsan/Hendra jadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke final. Mereka gagal meraih gelar setelah dikalahkan pasangan Korea Selatan, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong, 15-21, 17-21.
Tahun ini, prestasi pasangan nomor tiga dunia tersebut memang kurang bersinar. Mereka baru meraih satu gelar superseries, di Malaysia Terbuka. Mereka bahkan langsung tersingkir di babak pertama Australia Terbuka, pekan lalu, kalah dari pasangan Korea lainnya, Ko Sung-hyun/Shin Baek-choel.
"Sekarang banyak pemain (ganda putra) yang bagus. Setiap pasangan bisa ngalahin pasangan mana pun. Lawan berat sudah harus dihadapi sejak babak pertama. Satu-satu saja dihadapinya," kata Ahsan saat menghadiri acara welcome dinner di Golden Ball Room Hotel Sultan, Jakarta, Senin (1/6/2015).
Salah satu kegagalan terbesar Ahsan/Hendra musim ini terjadi di All England, yang merupakan turnamen perdana mereka pada 2015. Mereka terhenti di babak kedua, kalah dari Fu Haifeng/Zhang Nan (Tiongkok).
Bermain di Istora, dengan dukungan banyak penonton, Ahsan/Hendra berharap bisa memenuhi target juara di Indonesia Open. Mereka akan menghadapi pasangan Inggris, Andrew Ellis/Peter Mills, pada babak pertama, Rabu (3/6/2015).
"Bermain di Istora, rasanya smes jadi langsung kencang," kata Ahsan sambil tersenyum.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar