Di tengah konflik yang terjadi antara Kemenpora dengan PSSI, semua klub masih mempertanyakan apakah turnamen Piala Liga yang digagas PT Liga Indonesia dan PSSI bisa diputar. Ketua panpel Persebaya Baso Juherman belum mendapat informasi dari kepolisian Surabaya terkait izin pertandingan.
Baso sendiri sudah berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya, namun hingga kini belum ada tanda-tanda dari pihak kepolisian bakal memberikan izin. “Satuan Polrestabes masih berkoordinasi dengan Polda Jatim. Kami diminta menunggu perkembangan dari mereka,” ungkap Baso.
Jika di kasta teratas sudah terdapat kepastian soal turnamen pengganti, maka untuk klub peserta Divisi Utama masih penuh tanda tanya. Wacana untuk mengelar Piala Utama hingga kini belum ada kelanjutannya. “Saya masih terus menunggu informasi lebih lanjut soal Piala Utama. Namun sampai sekarang, malah tidak ada atau belum ada informasi kepada kami. Ini membuat kami semakin bingung mau kemana setelah kompetisi lalu dibubarkan,” kata Adi Gunaya, CEO Persikad Purwakarta.
Bagi Adi, sepanjang sanksi administratif dari Kemenpora nomor 01307, belum dicabut, rasanya sangat mustahil untuk menggelar kompetisi, turnamen atau pertandingan apa pun bagi PSSI dan Pt Liga Indonesia. Menurut Adi salah satu, diktum ketiga surat Menpora itu menjelaskan jika seluruh kegiatan keolahragaan PSSI dibekukan.
Editor | : | Ary Julianto |
Sumber | : | Fahrizal Arnas /BOLA |
Komentar