puji gencar dialamatkan penikmat maupun analis sepak bola kepada pelatih Barcelona, Luis Enrique.
Di bawah asuhan Enrique Barca tak cuma soal tiki-taka. Mereka kini sangat piawai melepas bola panjang dan melakukan serangan balik cepat.
“Permainan kami tak lagi terlihat seperti olah raga bola tangan,” kata bek Barca, Gerard Pique, di Guardian.
Barca menjadi susah ditebak dan kini bersiap mengulang prestasi tim pada 2008/09 yang sukses meraih gelar La Liga, Liga Champion, dan Copa del Rey. Hanya, perjalanan Enrique mengantar Barcelona ke puncak tertinggi pada musim ini tak semulus yang dibayangkan.
Pada Januari silam, Enrique pernah disebut bakal dipecat oleh Barca seiring kemunduran performa klub dan kabar kerenggangan hubungan sang pelatih dengan Lionel Messi. Kala itu, Enrique malah mencadangkan Messi saat Barca kalah 0-1 dari Sociedad. Padahal, andai menang, Barca bisa menggeser Madrid dari puncak klasemen.
Tak lama berselang, Barca memutus kontrak kerja direktur olah raga, Andoni Zubizarreta, yang merupakan partner Enrique.
“Kepergian Zubi melemahkan posisi saya. Kabar itu sangat menyedihkan,” ujar Enrique waktu itu.
Misteri soal masa depan Enrique tetap tak berubah kendati dirinya kini berpotensi mengantar Barcelona meraih trigelar sekaligus. Sekalipun masih terikat kontrak hingga 2016, pelatih 45 tahun itu berulangkali menegaskan bahwa ia baru akan menentukan sikap saat musim telah berakhir.
Ekspektasi tinggi saat melatih tim sekelas Barca tentu menguras tenaga dan pikiran Enrique. Hanya, Presiden Barca, Josep Maria Bartomeu yakin bahwa ia tak perlu mencari pelatih baru pada 2015/16.
“Saya pikir Enrique akan tetap bersama kami musim depan,” ujar Bartomeu di Marca.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar