Alexis Sanchez tak pelak menjadi fenomena tersendiri di Premier League musim ini. Pemain asal Cili tersebut langsung tampil hebat dengan mengemas 19 gol bersama Arsenal di musim debutnya.
Padahal, Liga Inggris biasanya menjadi kuburan bagi pesepak bola Amerika Selatan seperti halnya Sanchez. Bukan semata soal adaptasi budaya, para latinos ini juga menderita karena permainan fisikal di sepak bola Inggris.
Bagaimana Alexis bisa menjadi pengecualian dan bahkan kerap seperti membawa The Gunners sendirian? Dalam wawancara dengan Evening Standard, Alexis menyebut performanya tak lepas dari proses adaptasi yang mulus dengan sepak bola dan kehidupan di Inggris.
Namun, Luis Eduardo Hicks, eks bek PSMS yang juga berasal dari Cili punya jawaban yang lebih spesifik. “Alexis bisa beradaptasi secepat itu karena dia pemain serba-bisa, kata mantan pemain Union Espanola tersebut kepada BOLA di Junior Soccer School League 7 di Singapura, Sabtu (14/3).
“Selain itu, dia juga orang yang tangguh. Mentalnya sudah terbina sejak bermain bola dengan kaki telanjang di kampungnya semasa kecil. Alexis juga kerap bertanding melawan orang yang lebih tua. Jadi, dia sudah terbiasa dengan pukulan, tekel, ataupun permainan kasar lawan dan tak lagi terintimadasi,” ujar pria 36 tahun tersebut.
Hicks saat ini beralih menjadi pelatih di Akademi Sepak Bola Chelsea di Jakarta. Tim asuhannya turut berlaga di JSSL 7, yang pada tahun ini melibatkan 160 tim dari berbagai negara di Asia.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BOLA |
Komentar