Chelsea dikabarkan telah sepakat dengan Henk ten Cate untuk menjadi asisten Avram Grant. Pemilihan Ten Cate direkomendasikan oleh Frank Arnesen, Sporting Director The Blues. Perwakilan Ten Cate, Sigi Lens, juga membenarkan berita tersebut.
“Benar kami telah mendapat kesepakatan dengan Chelsea. Ini peluang untuknya, sebuah tantangan di klub besar dan bekerja bersama Avram Grant untuk membangun tim baru,” kata Lens kepada The Sun.
“Chelsea telah berbicara dengan Henk. Baik manajer maupun Henk punya kesamaan pandangan. Mereka mengundang Henk untuk membicarakan hal teknis dan permainan bagaimana yang diinginkannya.”
Status Ten Cate saat ini adalah pelatih Ajax Amsterdam, tapi hubungannya dengan manajemen Ajax kurang bagus akibat perekrutan pemain yang tidak memuaskan dan kegagalan di Liga Champion maupun Piala UEFA. Namun, pihak Ajax belum memberikan reaksi karena kontrak Ten Cate di klub itu sejak 2006 akan berakhir hingga 2008. Yang pasti disebutkan bahwa Ten Cate dirayu Chelsea dengan gaji 40.000 pound atau sekitar 740 juta rupiah per pekan.
Ketika menjadi asisten Frank Rijkaard di Barcelona, sosok berusia 52 tahun itu meraih juara La Liga dan Liga Champion. Sebagai asisten Rijkaard, sosok Ten Cate sangat vital karena turut membantu dalam menentukan tim, taktik, dan sesi latihan.
Menyangkut Ten Cate, Grant berkomentar kepada SunSport: “Saya telah bertemu Ten Cate dan saya sudah kenal dengannya dalam beberapa tahun. Saya tahu apa yang dilakukannya di Barcelona. Ia punya catatan bagus.”
“Kami ingin cara berbeda dalam latihan, tapi menjaga hal bagus yang sudah ada. Saya suka gaya sepakbola Ten Cate. Pertama saya putuskan bagaimana permainan yang saya inginkan, lantas mencari orang yang tepat.”
Zola Menolak
Grant juga berharap asisten sebelumnya, Steve Clarke, tetap bertahan. “Saya selalu bekerja dengan dua asisten. Bagi saya, mereka bisa memberikan pendapat, tapi keputusan final ada pada saya. Dalam dua pekan ini, Steve melakukan hal sangat baik di sesi latihan dan itu yang saya inginkan.”
Dari Belanda, Ten Cate mengakui ketertarikannya untuk bergabung dengan Chelsea. “Saya tahu Chelsea tertarik. Jika diminta untuk bekerja dengan para pemain terbaik dunia, tentu Anda tersanjung.”
Sementara itu, Gianfranco Zola, yang juga sempat ditawari, menolak pendekatan Chelsea. Dihormati suporter Chelsea sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah mereka miliki, mantan pemain nasional Italia itu dibidik untuk membantu manajer Grant. Tapi, setelah mengecek ke beberapa teman di Stamford Bridge, ia mengetahui bahwa “rezim Israel” saat ini tersebut sangat tidak populer.
Ini penolakan kedua yang dilakukan sosok yang kini menangani Italia U-21 tersebut. Pada 2003, ia juga menolak tawaran Roman Abramovich untuk memperpanjang kontrak di Stamford Bridge meski dengan iming-iming kenaikan gaji. Ia lebih memilih hengkang ke klub kota asalnya, Cagliari.
(Penulis: Yudhi F. Oktaviadhi)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 9 Oktober 2007, BOLA Edisi No. 1.765 |
Komentar