Pencurian umur adalah salah satu masalah yang menggerogoti sepakbola usia dini. Manajer timnas, Ferry Paulus, dua kali merasakan tim yang dipimpinnya kecolongan oleh pemain yang usianya melewati batas.
Kejadian pertama saat timnas U-17 disiapkan untuk bertanding di Pra-Piala Asia U-17 tahun 2006. Separuh dari anggota tim yang disiapkan pelatih Iwan Setiawan, kemudian dilanjutkan oleh Aji Santoso, selama beberapa bulan ternyata umurnya melewati batas.
“Aturan di Indonesia masih kurang tegas sehingga masalah ini selalu berulang,” sebut Ferry Paulus, manajer timnas U-16 saat ini yang juga menjadi manajer timnas U-17 2006.
Kondisi yang hampir sama memang terulang menjelang Pra-Piala Asia U-16 2007. Bedanya mereka yang umurnya melewati batas belum terlalu lama disatukan setelah berkompetisi di Piala Medco U-15.
Pelatih Subangkit dan para asistennya sempat kelabakan karena harus menyiapkan tim dalam waktu cukup singkat. Untung saat ini mereka sudah mulai menemukan pemain pengganti.
“Ada pengelola SSB yang tak malu dan mengulangi tindakan memanipulasi umur pemain. Tindakan ini justru merugikan buat perkembangan pemain,” kata salah satu pemerhati sepakbola junior asal Jakarta yang minta namanya disimpan.
Ke depan, Fery berharap ada aturan yang lebih tegas untuk menindak pihak yang bertanggung jawab jika masalah ini kembali terulang. Aturan tersebut harus disosialisasikan ke pengda, pengcab, klub, orangtua, hingga pemain.
“Harus ada efek jera dan hukuman buat kasus pencurian umur. Kalau tak ada, pasti akan terulang lagi,” sebut Ferry.
(Penulis: Erwin Fitriansyah)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 9 Oktober 2007, BOLA Edisi No. 1.765 |
Komentar