klub Liga Super Indonesia 2015 dipastikan menjalani jadwal padat selama semusim ini. Bahkan pada bulan puasa nanti, mereka tetap main. Padahal mayoritas pemain yang beragama muslim saat itu sedang menjalankan ibadah puasa.
Namun, bagi pelatih Persebaya, Ibnu Grahan, hal itu tidak masalah. Pasalnya, para pemain sudah terbiasa bermain pada malam harinya. “Kalau mainnya sore itu yang menjadi masalah. Saya rasa tidak ada keuntungan dan kerugian dari jadwal di bulan puasa itu, karena mereka sudah berbuka,” jelas Ibnu.
Di tahun-tahun sebelumnya, para pemain sudah pernah merasakan main di malam hari. Klub-klub juga tak kaget jika harus menyesuaikan diri dengan kondisi itu. Begitu pula para pelatih yang harus mengatur program yang berbeda selama bulan Ramadhan.
“Memang ada perbedaan main sebelum bulan puasa dengan saat puasa. Karena pasti ada perubahan pada kondisi fisik pemain. Namun, selama asupan gizi dan istirahat yang cukup, penurunan tidak akan terjadi secara drastis,” ujar Ibnu. (Fahrizal Arnas)
Editor | : | Ary Julianto |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar