Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persebaya Tertahan di Cilacap

By Aning Jati - Minggu, 8 Maret 2015 | 19:21 WIB
Uji coba PSCS vs Persebaya sempat berjalan panas.
Fahrizal Arnas/Bolanews
Uji coba PSCS vs Persebaya sempat berjalan panas.

0 oleh tuan rumah PSCS Cilacap. Meski hanya bertajuk uji coba, kegagalan ini membuat kubu Persebaya kecewa.

Keseriusan Persebaya menjalani laga uji coba kontra PSCS yang dimainkan di Stadion Wijayakusuma, Cilacap ini, terlihat dari respons mereka dalam menyikapi kepemimpinan wasit Sutikno (Magelang). Sepanjang pertandingan, Persebaya mengklaim Sutikno cenderung condong ke kubu lawan.

Menurut kubu tim tamu, setidaknya ada dua insiden jelas yang seharusnya  membuahkan hadiah penalti, yakni handsball di dalam kotak penalti yang dilakukan dengan sengaja pemain PSCS, dan kiper PSCS Suchaimin yang melanggar Slamet Nurcahyo di dalam area terlarang.

Gol M. Hargianto melalui tendangan bebas di menit ke-90 juga dianulir. Hal itu menyulut emosi para pemain Persebaya. Apalagi ketika protes dilancarkan para pemain ke arah wasit, ada penonton di Tribun VIP melakukan lemparan ke arah bangku cadangan Persebaya. Akibatnya, sempat terjadi ketegangan.

Beruntung, panpel dan aparat kepolisian setempat mampu mencegah terjadinya insiden yang lebih parah. "Insiden itu hanya kejadian kecil. Wajar kalau ada pemain yang marah, asal tidak anarkistis," kata Ibnu Grahan, Pelatih Persebaya.

Pelatih PSCS, Ahmad Muhariyah, menyatakan bila ia berada di sisi yang jauh sehingga ia tidak bisa memberikan penilaian terhadap beberapa kejadian di lapangan yang memicu insiden tersebut.

Terlepas dari itu, jalannya pertandingan memang cukup ketat. Kedua tim saling serang. PSCS lebih sering di bawah tekanan Persebaya. Namun, serangan balik cepat tuan rumah kerap merepotkan Persebaya meski lebih sering mentah saat masuk ke kotak penalti.

Ibnu berujar laga uji coba melawan PSCS jadi pengalaman baru buat skuatnya dan ia meminta agar pemainnya menyiapkan mental lebih tebal sebagai persiapan apabila dihadapkan pada situasi serupa, yakni kepemimpinan wasit yang dinilai berat sebelah, pada LSI 2015.


Editor : Fahrizal Arnas
Sumber : Bolanews


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X