turun seperti roller-coaster.
Sejak kompetisi 2014/15 memasuki pergantian tahun saja, isu pemecatan Inzaghi berembus pada tiga kesempatan. Rumor pertama di 2015 melanda setelah Milan menelan tiga kekalahan beruntun di berbagai ajang. Pada rentang waktu 18-27 Januari, I Rossoneri takluk di liga oleh Atalanta 0-1 dan Lazio 1-3, plus 0-1 dari Lazio lagi di Piala Italia.
Kemenangan 3-1 atas Parma (1/2) sempat meredakan isu pemecatan. Kabar buruk lantas timbul lagi seturut hasil tak meyakinkan atas Juventus (1-3) dan Empoli (1-1). Namun, Inzaghi terangkat berkat keunggulan 2-0 atas Cesena (22/2). Saat berupaya mendulang kemenangan beruntun, Pippo malah membawa timnya cuma beroleh skor 0-0 di kandang Chievo pekan lalu.
Alhasil, mantan striker tajam itu kembali dalam sorotan. Berita peluang naiknya asisten pelatih Mauro Tassotti sebagai pengganti Inzaghi semakin akrab di telinga. “Terkadang saya sedih membaca hal-hal seperti itu mengenai Tassotti. Kabar itu salah. Saya menginginkannya di Milan. Kami sering berdiskusi bersama,” ujar peramu taktik berusia 41 tahun itu di Goal Italia.
“Mimpi saya adalah memberikan yang terbaik bagi Milan. Saya merasakan kasih sayang klub. Apa pun pilihan klub di akhir musim nanti, Milan selalu ada di hati saya,” katanya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar