Tiga punggawa Arsenal masuk dalam daftar kandidat Pesepak Bola Terbaik Premier League 2014/15 Pilihan Fan. Mereka ialah Alexis Sanchez, Santi Cazorla, dan Mesut Oezil. Menilik performanya musim ini, tidaklah terlalu mengherankan ketiga nama itu masuk nominasi.
Sanchez adalah penggedor tersubur The Gunners di kompetisi domestik, Cazorla berperan sebagai biang assist, sementara Oezil bisa dibilang separuh nyawa tim. Masuk akal bila terkadang penilaian obyektif terhadap kinerja pemain lain tertutup oleh trio jagoan lini depan tadi.
Salah satu yang perannya jadi agak tersembunyi dari sorotan adalah Francis Coquelin. Padahal, anak muda 23 tahun ini sebenarnya punya peran krusial dalam membuat pelatih Arsene Wenger pede dengan kekukuhan tembok pertahanan tim asuhannya.
Coquelin adalah pion pertama yang bertugas memotong alur serangan lawan dan dia melakukannya dengan sangat baik di Premier League musim ini. Menurut statistik versi Whoscored, Coquelin tercatat melakukan 59 cegatan di kompetisi domestik alias hanya kalah dari Nemanja Matic (70).
Hanya, patut diingat bahwa Coquelin baru melakoni 13 laga di Liga Premier sejak dipulangkan dari masa pinjaman di Charlton pada Desember lalu. Artinya, ia melalukan rata-rata 4,5 cegatan tiap partai berbanding catatan 2,1 per duel yang ditorehkan Matic.
Coquelin juga berada di posisi teratas daftar rata-rata tekel sukses terbanyak oleh pemain yang mengecap minimal selusin laga Premier League dengan rata-rata 4,1 tekel per partai. Bahkan Matic, yang disebut-sebut sebagai gelandang bertahan terbaik Liga Inggris musim ini, 'cuma' berhasil melakukan 3,6 tekel per partai.
Yang mungkin lebih 'mencengangkan' adalah efek kehadirannya pada gol yang diderita Arsenal. The Gunners hanya kebobolan rata-rata 0,7 gol per pertandingan di Premier League setiap kali pemain timnas Prancis U21 itu masuk tim inti. Bandingkan dengan rataan kebobolan 1,2 gol tiap duel yang diderita Arsenal tanpa dirinya.
Coquelin sendiri tak terlalu memusingkan minimnya sorotan publik. "Saya ingat betapa (Zinedine, red.) Zidane dan banyak pemain besar lain mengatakan bahwa bila (Claude, red.) Makelele dikeluarkan sama artinya dengan mencabut jantung tim. Menurut saya, pemain di posisi seperti saya tidak ingin menjadi pusat sorotan. Kami hanya ingin melakukan pekerjaan dan membiarkan pemain lain yang bersinar," katanya seperti dikuti dari Guardian.
Coquelin memang tak keberatan bekerja dalam diam. Tapi, mungkin sudah waktunya untuk menghargai kinerjanya dengan lebih pantas.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | Mingguan BOLA |
Komentar