Ponaryo Astaman sebagai gelandang jangkar di Piala Liga. Keputusan ini diambil setelah gelandang asal Serbia, Nenad Begovic, memutuskan pulang ke negaranya pekan lalu karena tak kunjung lolos verifikasi PT Liga Indonesia.
"Kami butuh keduanya sebagai penyeimbang tim. Meski sudah kepala tiga, stamina dan fisik mereka tetap terjaga," ujar Assegaf Razak, asisten pelatih PSM, Minggu (17/5).
Selain Syamsul dan Ponaryo, PSM masih memiliki dua gelandang yang berkarakter sama yakni Rasyid Bakrie dan Ardan Aras.
"Karakter dan kemampuan mereka nyaris sama. Ini membuat 'kedalaman' dilini ini sangat solid," papar Assegaf.
Secara umum, Assegaf menilai skuatnya bisa bersaing untuk meraih trofi juara Piala Liga. "Kami berharap Piala Liga tidak terkendala perizinan," ujar eks striker PSM ini.
Hal senada dikatakan Sumirlan, Direktur Teknik PSM. Ia mengaku sudah mendapat bocoran Juku Eja berada satu grup dengan Persib Bandung di Piala Liga.
"Kami senang bisa satu grup dengan Persib. Itu berarti PSM berpeluang bergabung dengan klubdari wilayah barat," jelas Sumirlan.
Sebelumnya, PT Liga Indonesia menetapkan Persib, Arema Cronus, dan Persipura Jayapura sebagai unggulan di Piala Liga. Status membuat ketiganya berada di grup terpisah.
"Bertanding melawan tim wilayah barat bisa mendatangkan keuntungan dari pemasukan tiket," kata Sumirlan.
Eks kapten PSM ini merujuk partai terakhir Juku Eja di Liga QNB. Menjamu Srwijaya FC di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, bangku stadion berkapasitas 30 ribu penonton terisi penuh.
Saat itu, panpel mematok harga tiket masuk mulai 20 ribu rupiah sampai 150 ribu rupiah.
Editor | : | Abdi Satria |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar