Kesal lantaran tak digubris klubnya, Rafael van der Vaart akhirnya mengultimatum Hamburg. “Saya ingin ke Spanyol,” katanya. “Saya mesti ke sana. Habis perkara. Saya tak sudi memperpanjang kontrak.”
Gelandang Belanda tersebut tak habis pikir dengan sikap klub yang terus berusaha mempertahankannya. Padahal, menurut Van der Vaart, pihak manajemen bisa menangguk untung dengan melepasnya. Maklum, klub seperti Real Madrid dan Valencia bersedia membayar mahal.
“Mei lalu, Bernd Hoffmann (Presiden Hamburg) bertanya kepada saya apa yang bisa membuat saya bahagia. Saya bilang ingin hijrah ke Spanyol. Saya minta mereka mempertimbangkan penawaran yang muncul dan ia setuju,” ujar eks pilar Ajax tersebut seperti dikutip Bild am Sonntag.
“Anehnya, begitu ada tim yang berminat, mendadak saya tak dijual dengan harga berapa pun. Saya ke sini dengan harga 5 juta euro dan Hamburg berkesempatan meraup 22 juta euro dengan menjual saya. Namun, tak ada satu pun petinggi klub yang ingin membahasnya. Ini sungguh sulit dimengerti,” ucapnya.
Alasan Van der Vaart memilih pindah ke La Liga lantaran ibunya orang Spanyol dan ia masih memiliki banyak handai taulan di sana.
Musim panas lalu ia dikenai sanksi oleh otoritas Bundesliga lantaran kedapatan mengenakan kostum Valencia. Namun, meski konsentrasinya mulai terpecah, performa sang kapten tetap stabil. Ia bahkan menduduki daftar top scorer sementara dengan raihan tujuh gol, hanya terpaut satu gol dari koleksi duet bomber Muenchen, Luca Toni dan Miroslav Klose.
(Penulis: Barry Manembu)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Jumat 19 Oktober 2007, BOLA Edisi No. 1.767 |
Komentar